Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Alasan Otto Hasibuan Pilih Tangani Kasus Khofifah?

Kompas.com - 21/02/2014, 16:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Advokat Otto Hasibuan menyatakan mundur dari tim pengacara Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Otto mengaku memiliki benturan kepentingan karena dia juga adalah kuasa hukum dari Khofifah Indar Parawansa dalam Pilkada Jawa Timur yang diduga terkait Akil. Meski mundur dari tim kuasa hukum Akil, Otto memutuskan tetap menjadi kuasa hukum Khofifah.

Apa alasan Otto lebih memilih Khofifah daripada Akil?

Otto mengatakan, sejak awal dia sudah menjadi kuasa hukum dari Khofifah. Setelah itu, Akil memintanya menjadi kuasa hukum dengan terlebih dulu meyakinkan bahwa kasusnya tidak terkait Pilkada Jawa Timur. "Tapi kemudian ada di dalam dakwaan, konflik dong. Nggak bisa saya meninggalkan Khofifah, dan lalu menangani Akil. Justru ini melanggar kode etik," ujar Otto dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (21/2/2014).

Otto pun membantah anggapan yang menyebutkan dirinya sengaja mengambil manfaat dalam kasus Akil untuk menghimpun bukti dalam kasus Khofifah. Dia mengaku menerima banyak informasi dan data terkait sengketa Pilkada Jawa Timur. Namun, itu semua menjadi barang bukti KPK yang tak dimiliki Otto.

"Salah besar itu," ujar Otto.

Otto pun menjelaskan, dirinya tidak menawarkan diri untuk mendampingi Akil. Permintaan itu, sebut Otto, berasal dari Akil sendiri. Dia pun mengaku memiliki bukti surat dari Akil. "Saya menerima ini karena permintaan Pak Akil. Kalau ada selentingan untuk menyelidiki, tidak benar. Kalau disebut saya memanfaatkan, saya dari sebulan lalu sudah mempertimbangkan untuk mundur. Saya punya independensi untuk membela kasus ini," ujarnya.

Dalam surat dakwaan, Akil disebutkan menerima janji terkait 15 sengketa pilkada yang ditanganinya selama menjadi hakim konstitusi. Salah satu sengketa itu yakni Pilkada Jawa Timur yang diajukan oleh Khofifah Indar Parawansa.

Di dalam perkara ini, Akil disebut menerima uang Rp 10 miliar dari Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur Zainuddin Amali untuk mengalahkan Khofifah. Akan tetapi, Akil dalam berbagai kesempatan menyatakan di dalam rapat panel hakim, Khofifah lah yang memenangi sengketa itu.

Setelah Akil ditangkap, MK menggelar RPH dan mengeluarkan putusan yang berbeda yakni menolak gugatan Khofifah dan memenangkan Soekarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com