Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2014, 08:40 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Keadilan Sejahtera menyatakan tak ada masalah soal ideologi dan platform untuk berkoalisi dengan partai apa pun yang sama-sama berlaga pada Pemilu 2014. Masalah kepemimpinan akan lebih menjadi pertimbangan partai ini untuk membentuk koalisi.

"(Parpol) apa aja bisa. Enggak ada masalah karena platform kepartaian kita kan tidak terlalu jauh berbeda," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah, di Hotel Kartika Chandra, Senin (17/2/2014).

Menurut Fahri, tak ada perbedaan terlalu besar dalam hal platform partai ini, termasuk pasti mencantumkan platform dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila. "(Persyaratan koalisi) mungkin akan lebih spesifik terkait dengan leadership," kata dia.

Fahri menyebutkan, PKS ingin kepemimpinan yang egaliter dan demokratis sebagai dasar penentuan mitra koalisi mendatang. Kepemimpinan dalam Sekretariat Gabungan (Setgab) yang dipimpin Partai Demokrat disinggung Fahri sebagai contoh.

Koalisi dalam format Setgab ini, ujar Fahri, menggunakan protokoler yang berlebihan terhadap pemimpinnya. Akibatnya, kata dia, muncul kesan pemimpin yang jauh dari rakyat. Menurut Fahri, Presiden PKS Anis Matta juga menekankan keinginan hadirnya Indonesia baru dengan kepemimpinan baru.

"Kepemimpinan baru yang dibangun di atas nilai-nilai demokrasi, egaliter, tidak feodal, dan terbuka," sebut Fahri. Dia pun mengatakan PKS sudah punya road map untuk Indonesia dalam kurun lima tahun ke depan, 2014 sampai 2019.

Peta jalan tersebut, kata Fahri, akan PKS sampaikan kepada partai-partai yang akan menjadi mitra koalisi. "Kira-kira dari mereka mana yang cocok. Sebab, ini kan tak hanya berkesesuaian antara kandidat (calon presiden dan wakil presiden), tapi juga kesesuaian partai supaya sungguh-sungguh koalisinya."

Dalam kesempatan yang sama, Presiden PKS Anis Matta mengatakan, partainya terus berkomunikasi dengan semua parpol. Kendati demikian, kata dia, semua parpol tersebut sepakat bahwa pembicaraan konkret soal koalisi baru bisa dibicarakan setelah pemilu legislatif.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Disebut Copot Afriansyah Noor dari Sekjen PBB, Yusril: Saya Sudah Mundur, Mana Bisa?

Nasional
Video Bule Sebut IKN 'Ibu Kota Koruptor Nepotisme' Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Video Bule Sebut IKN "Ibu Kota Koruptor Nepotisme" Diduga Direkam Dekat Proyek Kantor Pemkot Bogor Baru

Nasional
Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Ahli Pidana: Bansos untuk “Korban” Judi Online Sama Saja Kasih Narkoba Gratis ke Pengguna…

Nasional
KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

KPK Akan Gelar Shalat Idul Adha Berjamaah untuk Tahanan Kasus Korupsi

Nasional
Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Ahli Sebut Judi Online seperti Penyalahgunaan Narkoba, Pelakunya Jadi Korban Perbuatan Sendiri

Nasional
PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

PBB Copot Afriansyah Noor dari Posisi Sekjen

Nasional
Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Anies, JK, hingga Sandiaga Nonton Bareng Film LAFRAN yang Kisahkan Pendiri HMI

Nasional
Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Respons KPK Soal Harun Masiku Nyaris Tertangkap pada 2021

Nasional
55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

55.000 Jemaah Haji Indonesia Ikuti Murur di Muzdalifah Usai Wukuf

Nasional
Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Anggota Komisi I DPR Dukung Kemenkominfo Ancam Blokir X/Twitter karena Izinkan Konten Porno

Nasional
Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com