Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Belum Berpikir Strategi "Nyapres" di PKB

Kompas.com - 05/02/2014, 18:10 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK tampaknya belum terlalu serius dengan pencapresan melalui kendaraan politik Partai Kebangkitan Bangsa. Hal itu tampak dari belum adanya persiapan yang dilakukan JK agar dipilih menjadi calon presiden PKB menyingkirkan dua bakal calon lainnya.

Dijumpai seusai menghadiri sarasehan caleg KAHMI di Jakarta, Rabu (5/2/2014), JK mengaku belum berpikir mengenai cara untuk terpilih sebagai calon presiden PKB. JK mengaku lebih memilih menyibukkan diri dengan aktivitasnya sehari-hari, terutama menjalankan tugas sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI).

"Saya tidak berani berbicara soal itu. Saya belum berpikir ke arah situ," kata JK saat ditanya mengenai strateginya untuk dipilih sebagai calon presiden dari PKB.

Selain itu, JK juga membantah bahwa deklarasi dirinya sebagai bakal calon presiden PKB merupakan keinginannya. Ia menegaskan, deklarasi atas keinginan PKB.

"Saya tidak deklarasi, PKB yang deklarasi. Saya berterima kasih, tapi ada proses yang harus dilewati, harus ada 20 persen suara (presidential threshold)," ujar politisi senior Partai Golkar itu.

Seperti diberitakan, PKB telah mendeklarasikan tiga figur sebagai bakal calon presidennya. Selain JK, pedangdut Rhoma Irama dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD telah lebih dulu dideklarasikan sebagai bakal calon presiden PKB.

Keputusan pasti mengenai calon presiden yang akan diusung baru diambil setelah Pileg 2014. PKB mempertimbangkan masukan dari pengurus dan merujuk pada hasil survei terkini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Tolak Gugatan PPP terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

MK Tolak Gugatan PPP terkait Hasil Pileg Dapil Jabar

Nasional
Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Sidang Asusila Ketua KPU, Anggota Komnas HAM dan Perempuan Jadi Ahli

Nasional
Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com