"Konvensi Demokrat terbukti telah gagal melahirkan capres yang kuat yang bisa menyaingi partai lainnya," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Minggu (2/2/2014) siang.
Capres Konvensi yang paling kuat, yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, hanya mendapatkan suara 2,5 persen. Dibawahnya, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Pramono Edhie Wibowo hanya mendapatkan 2,1 persen. Sementara Ketua DPR Marzukie Ali hanya mendapatkan 2 persen suara. "Sisanya, Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat yang lain, perolehan suaranya semua dibawah 2 persen," lanjut Adjie.
Adjie menjelaskan, dengan lemahnya perolehan suara tokoh-tokoh konvensi ini, maka Demokrat bukan saja gagal melahirkan seorang tokoh yang kuat sebagai capres. Tujuan lain diadakannya konvensi, yakni untuk meningkatkan perolehan suara Demokrat yang terus menurun karena korupsi, menurutnya juga telah gagal.
Kondisi itu, menurut Adjie, menjadi suatu ironi tersendiri bagi Partai Demokrat. Pasalnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai calon presiden Demokrat mendapatkan suara yang sangat kuat pada pemilu 2004 dan 2009 lalu. Di pemilu 2004, SBY mendapatkan 60,62 persen, sementara pada pemilu 2009, SBY mendapaykan 60,80 persen.
"Tapi sekarang, dengan sebelas tokoh yang ada di Konvensi Demokrat, tak ada satupun yang mendapatkan suara sampai 5 persen," lanjutnya.
Kondisi ini, menurutnya terjadi karena Partai Demokrat terlalu bergantung dengan Sosok SBY selama dua periode. Akibatnya, kaderisasi di kubu demokrat tidak berjalan dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.