Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempeli Biskuit Kemenkes dengan Foto, Wirianingsih Dibicarakan di Medsos

Kompas.com - 20/01/2014, 20:14 WIB
Hindra Liauw

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Calon anggota legislatif Dapil DKI Jakarta 3, Wirianingsih atau Wiwik, jadi bahan pembicaraan di media sosial Twitter. Baru-baru ini, politisi PKS ini menempeli biskuit Kementerian Kesehatan dengan stiker dirinya. Padahal, biskuit yang dibagi-bagikan untuk korban banjir tersebut dibeli dengan anggaran negara.

"Inilah kelakuan @wirianingsih caleg partai dakwah yg gk bisa bedakan antara Iklas," ujar akun @doggerice.

Pemilik akun ‏@yudhawiranata juga menyesalkan penempelan stiker tersebut. "Ibu @wirianingsih tega sekali anda mendompleng bencana utk kepentingan politik?" kicaunya.

Selanjutnya, ia juga mengatakan, "Kalo bener bantuannya dari doi sih masih mending, lha ini bantuan dari kemenkes diklaim kalo @wirianingsih yg 'memperjuangkan'. Prek!!!"

Lain lagi dengan pemilik akun @WJB__. Ia mengatakan, "Pernah lihat "Posko Jokowi" dan dia nongkrong disana saat banjir atau bungkusan jokowi? Bandingkan dg @wirianingsih yg kampanye illegal."

Sementara itu, ‏@OrissaSofyan mengatakan, "Duh, caleg dari PKS ini... Ga usah gini2 juga kali ya. Shame on you @wirianingsih."

Seperti diwartakan, biskuit untuk korban banjir itu ditempeli foto dirinya. Tak cukup hanya foto, pada bungkus biskuit itu juga ada tulisan "Bantuan ini diperjuangkan dan diusahakan oleh Dra Wirianingsih, M.Si Anggota DPR RI Komisi IX Fraksi PKS Periode 2009-2014. Caleg DPR RI Dapil DKI 3. Cerdas-Ramah-Peduli".

Menanggapi hal itu, Wirianingsih mengklaim tidak tahu-menahu dengan pemberian biskuit gratis berfoto dirinya itu. "Saya tidak tahu, dan tidak menduga," ujar Wirianingsih di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/1/2014).

Ia mengatakan, hal itu tidak melanggar undang-undang. Ia juga mengklaim tidak pernah menginstruksikan penggunaan atribut kampanye. "Saya berprasangka saja, kalau teman-teman di lapangan berniat baik," imbuhnya.

Sebelumnya, Wirianingsih pernah menjadi bahan pembicaraan di media sosial terkait pernyataannya yang dinilai kurang simpatik terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Hal ini disampaikan Wirianingsih pada rapat dengar pendapat di parlemen dengan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi pada 2013 silam. Rapat tersebut, di antaranya, menyinggung soal obat gratis bagi ODHA.

"Ada penyakit seperti HIV/AIDS kok malah dapat obat gratis? Harusnya mereka ada semacam punishment (sanksi) karena kesalahan mereka sendiri tidak menerapkan pola hidup sehat," kata Wirianingsih.

Pernyataan ini sangat menyakitkan ODHA. "Itu sangat diskriminatif, membuktikan bahwa dia menganggap HIV/AIDS layak dihukum. Dia tidak manusiawi. Orang yang menderita HIV/AIDS itu, dia sudah merasa terhukum karena stigma sosial masih kuat," kata aktivis HIV/AIDS, Baby Jim Aditya.

Belakangan, Wirianingsih menyampaikan permintaan maaf atas pernyataan tersebut. (Baca: Diskreditkan ODHA, Politikus PKS Minta Maaf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com