Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Cuma di Indonesia, Mau Mati Harus "Nyogok"

Kompas.com - 27/11/2013, 14:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku prihatin dengan praktik korupsi yang semakin mengakar. Keprihatinan itu semakin menjadi ketika korupsi menyentuh hampir semua sendi negara.

Prabowo memberi contoh ketika seseorang ingin mengikuti pendidikan di Akademi Militer (Akmil) melalui cara ilegal dengan menyogok. Padahal, menurut Prabowo, bergabung dengan dunia militer itu sama dengan kontrak mati. Menjadi ironis ketika kontrak mati itu diambil setelah yang bersangkutan menyogok.

"Ini satu-satunya negara di dunia, orang mau mati malah nyogok. Kita kasihan sama orang-orang yang anaknya pengin masuk Akabri (Akmil) harus jual sawah dan kerbau di kampungnya, tapi usaha mereka hanya untuk kontrak mati," kata Prabowo dalam seminar politik di Kampus FKUI, Salemba, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Prabowo mengaku mendengar masih ada praktik kotor dalam seleksi di Akmil. Desas-desus uang sogokan untuk masuk Akmil, kata dia, ada yang mencapai Rp 1 miliar. "Itu konon. Tapi mungkin itu bukan Akabri di Indonesia," selorohnya.

Praktik-praktik kotor seperti itu, lanjut Prabowo, juga terjadi di sektor lain. Ia bersyukur Indonesia memiliki lembaga antikorupsi sekelas Komisi Pemberantasan Korupsi yang konsisten dan tidak tebang pilih dalam menindak semua kasus korupsi.

"Bahkan, ada Ketua MK (Mahkamah Konstitusi/Akil Mochtar), lembaga keadilan politik tertinggi yang ternyata menerima sogokan. Bisa dibayangkan, bagaimana harapan rakyat kecil pada keadilan," pungkas bakal capres itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com