Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diwacanakan, Moeldoko sebagai Cawapres Ical

Kompas.com - 20/11/2013, 15:12 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Nama figur yang akan menjadi bakal calon pendamping Aburizal "Ical" Bakrie di Pemilihan Umum Presiden 2014 terus bergulir. Kali ini Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung memunculkan nama Panglima TNI Jenderal Moeldoko sebagai calon wakil presiden dari Partai Golkar.

Ia menjelaskan, sampai saat ini ada sejumlah nama yang telah dimunculkan sebagai calon pendamping Ical. Di antaranya adalah anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, mantan Ketua MK Mahfud MD, dan politisi PKB Khofifah Indar Parawansah.

"Sudah disebut beberapa nama, kita menunggu bersedia atau tidak. Ada Moeldoko, (tetapi) enggak mau berkomentar," kata Akbar saat dijumpai di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Walau begitu, Akbar menyarankan agar Partai Golkar menentukan calon pendamping Ical setelah pemilu legislatif pada 2014. Setelah itu, penentuannya dapat diketahui melalui mekanisme langsung atau berkoalisi dengan partai politik lainnya.

"Sebaiknya setelah pileg supaya kita tahu posisi Golkar apakah bisa mengusung langsung atau berkoalisi," ujarnya.

Sejumlah tokoh di internal Partai Golkar menganggap Ical perlu menggaet figur yang memiliki latar belakang suku Jawa. Hal ini bertujuan memperoleh lebih banyak suara di Pulau Jawa. Cawapres yang akan diusung Partai Golkar menjadi wewenang penuh Ical. Hal itu telah diatur dan merupakan amanat dari Rapimnas Partai Golkar sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com