Saiful pun mencontohkan seperti Adolf Hitler, yang pernah dipuja-puji dan suatu ketika jatuh pada masa kepemimpinannya. "Jokowi juga manusia biasa. Hitler dulu kayak gitu, dielu-elukan, setelah itu bisa jatuh," kata Saiful di Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Saiful sendiri mengaku suka dengan sosok Jokowi. Namun, dia meminta masyarakat tidak mengultuskan Jokowi. Jokowi tetap manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan. Saat ini, lanjut Saiful, masyarakat seolah menutup mata dengan pandangan negatif soal Jokowi. Menurut dia, media juga harus netral dalam pemberitaan soal kepemimpinan Jokowi.
"Saya termasuk suka Jokowi, tapi tidak suka media yang mendewakan Jokowi. Biarkan orang menghujat Jokowi," katanya.
Sementara itu, pengamat politik Hanta Yudha menilai perilaku masyarakat memang bisa berubah. "Sekarang Jokowi dipuji-puji, nanti masyarakat bisa memaki orang yang sama," kata Hanta.
Popularitas maupun elektabilitas Jokowi memang selalu berada di peringkat atas dalam sejumlah survei. Jokowi saat ini digadang-gadang menjadi calon presiden 2014. Menurut Hanta, sosok atau figur seseorang saat ini memang lebih kuat dibanding partai politik itu sendiri. Dia mengatakan, dalam pilpres mendatang, pemilih harus cerdas. Jangan hanya melihat popularitas seseorang.
"Maka, kualitas dan kecerdasan pemilih kita diperlukan," ujar Hanta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.