Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MK Pastikan Majelis Pengawas Etik Independen

Kompas.com - 08/10/2013, 13:07 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva memastikan Majelis Pengawas Etik nantinya independen tanpa bisa diintervensi oleh ketua, wakil ketua, atau hakim konstitusi. Majelis Pengawas Etik akan bersifat permanen untuk mengawasi perilaku hakim konstitusi.

"Prinsipnya harus bisa berkerja independen," kata Hamdan di Gedung MK, Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Hamdan mengatakan, rencana pembentukan Majelis Pengawas Etik itu sebagai tindak lanjut terungkapnya kasus dugaan korupsi maupun penyimpangan lain yang dilakukan Ketua MK nonaktif Akil Mochtar. Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi dianggap tidak cukup lantaran sifatnya ad hoc atau dibentuk atas keputusan MK ketika ditemukan dugaan pelanggaran berat.

"Nanti kami akan buka laporan pengaduan tentang perilaku hakim konstitusi. Nantinya Majelis Pengawas Etik yang mengolah laporan, melakukan penyelidikan, mencari tambahan bukti, mengkonfirmasi. Apabila hasil penyelidikan dari Majelis pengawas Etik cukup bukti, maka Majelis bisa rekomendasikan pembentukan Majelis Kehormatan Mahkamah," ucap Hamdan.

Hanya, tambah Hamdan, sampai sekarang masih dipikirkan mengenai keanggotaan dan mekanisme kerja Majelis Pengawas Etik. Perlu dipikirkan bagaimana keanggotaan agar Majelis Pengawas Etik bisa bekerja independen.

"Kalau sudah selesai, Majelis Pengawas Etik akan dimasukkan kedalam Peraturan MK," pungkas Hamdan.

Seperti diberitakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berencana mengeluarkan peraturan pengganti undang-undang (perpu) menyikapi penyimpangan yang terjadi di MK. Komisi Yudisial akan diberi kewenangan mengawasi hakim konstitusi.

Namun, rencana tersebut dinilai bertentangan dengan UUD 1945 seperti dalam putusan MK tahun 2006. Jika perpu dikeluarkan berpotensi kembali diuji materi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia 'Tidak Layak Pakai'

Pimpinan Komisi II DPR Sebut 70 Persen Komisioner KPU Se-Indonesia "Tidak Layak Pakai"

Nasional
Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Bahas Kerja Sama Keamanan dengan Turkiye, Menko Polhukam Bicara Penanggulangan Terorisme hingga Kepolisian

Nasional
Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Kunjungan ke Sultra, Komisi III DPR Ingin Cek Dugaan Praktik Mafia Tambang Ilegal

Nasional
Soal Revisi UU MK, Disebut 'Jurus Mabuk' Politisi Menabrak Konstitusi

Soal Revisi UU MK, Disebut "Jurus Mabuk" Politisi Menabrak Konstitusi

Nasional
SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

SYL Disebut “Pasang Badan” jika Petinggi Nasdem Minta Pejabat Kementan Dicopot

Nasional
Muhammadiyah Surati Jokowi, Minta Pansel Capim KPK Dibentuk Proporsional

Muhammadiyah Surati Jokowi, Minta Pansel Capim KPK Dibentuk Proporsional

Nasional
SYL ke Anak Buah di Kementan: Yang Tidak Sejalan Silakan Mundur

SYL ke Anak Buah di Kementan: Yang Tidak Sejalan Silakan Mundur

Nasional
Anggota DPR Usul 'Money Politics' Dilegalkan, KPK: Pejabat Nanti Cari 'Balik Modal'

Anggota DPR Usul "Money Politics" Dilegalkan, KPK: Pejabat Nanti Cari "Balik Modal"

Nasional
Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Jadi Stafsus Jokowi

Profil Grace Natalie, Politikus PSI yang Jadi Stafsus Jokowi

Nasional
Perkuat Komitmen NZE, PHE Teken Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Perkuat Komitmen NZE, PHE Teken Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

Nasional
Pimpinan Komisi II DPR Kecewa Sirekap KPU Cuma Bikin Bingung Rakyat

Pimpinan Komisi II DPR Kecewa Sirekap KPU Cuma Bikin Bingung Rakyat

Nasional
Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI Jakarta Atau Jabar? Ini Jawaban Ketum Golkar

Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI Jakarta Atau Jabar? Ini Jawaban Ketum Golkar

Nasional
Sandra Dewi Terus Menunduk Sembari Jalan Masuk ke Mobil Usai Diperiksa Kejagung

Sandra Dewi Terus Menunduk Sembari Jalan Masuk ke Mobil Usai Diperiksa Kejagung

Nasional
Soal Duet Dico-Raffi di Pilkada Jateng, Airlangga: Kalau Survei Bagus, Bakalan Terus

Soal Duet Dico-Raffi di Pilkada Jateng, Airlangga: Kalau Survei Bagus, Bakalan Terus

Nasional
Kasus Gubernur Abdul Gani, KPK Geledah Kantor Dinas ESDM dan PTSP Maluku Utara

Kasus Gubernur Abdul Gani, KPK Geledah Kantor Dinas ESDM dan PTSP Maluku Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com