Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Minta Bantuan Lemsaneg Jaga Suara Pemilu

Kompas.com - 24/09/2013, 20:29 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta bantuan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk menjaga penyampaian hasil pemungutan suara Pemilu 2014. Selain dengan pengamanan sistem informasi dan teknologi milik KPU, Lemsaneg juga menerjunkan anggotanya di beberapa daerah.

"Jadi, nanti semua perolehan hasil pemungutan suara dari TPS (tempat pemungutan suara) itu kami kirim melalui jalur yang paling aman. Tidak akan disadap, diretas, dimanipulasi, dan diubah-ubah," ujar Kepala Lemsaneg Mayjen TNI Djoko Setiadi usai penandatangan nota kesepahaman dengan KPU, Selasa (24/9/2013) di Gedung KPU, Jakarta.

Ia menyatakan, hasil perolehan suara merupakan hal terpenting dalam proses pemungutan suara. Penjagaan oleh pihaknya, ujar Djoko, untuk menjamin rekapitulasi perolehan suara di setiap tingkatan sama.

"Jadi hasil perolehan di titik TPS harus sama dengan yang sampai di pusat. Itu yang kami jaga," lanjutnya.

Disampaikannya, pengamanan akan dilakukan dengan menyediakan sandi keamanan sistem informasi teknologi perangkat Pemilu. "Lemsaneg punya kompetensi memberikan jaminan dan keamanan teknologi informasi dalam penyelenggaraan Pemilu 2014, melalui kriptografi data (data encrypt), mulai dari pengolahan informasi sampai dengan penyimpanan hingga ke pusat," lanjutnya.

Djoko mengungkapkan, titik lemah pengamanan pemilu yang paling mudah dibobol adalah penjagaan jumlah surat suara pascapenghitungan suara di seluruh TPS. Karenanya, ungkap dia, pihaknya menyiapkan sandi-sandi tertentu yang menjamin keamanan jumlah perolehan suara pemilu tetap utuh dan terjaga hingga sampai ke tingkat Pusat.

Adapun, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Direktorat Pengamanan Sinyal Lemsaneg Pratama D. Persadha, menjelaskan, metode pengamanan data pemilu tersebut dilakukan hingga ke tingkat kabupaten/kota. Dia mengatakan, pengamanan sistem informasi tersebut dilakukan dengan melakukan transfer teknologi dari Lemsaneg kepada KPU.

"Dengan demikian, petugas-petugas KPU dapat menjalankan sistem pengamanan data pemilu hingga di tingkat daerah," ungkap Pratama pada kesempatan yang sama.

Ditegaskannya, pihaknya perlu dukungan petugas KPU yang berintegritas tinggi dalam menjaga validitas perolehan suara hasil pemilihan. "Tidak sembarang orang bisa memegang sistem ini, maka kami berharap orang-orang (KPU) yang punya loyalitas tinggi dalam mengamankan Pemilu ini," kata Pratama.

KPU dan Lemsaneg menandatangani nota kesepahaman dalam penjagaan keamanan informasi Pemilu, mulai dari data pemilih hingga perolehan hasil penghitungan suara, Selasa di Gedung KPU. Kerja sama tersebut merupakan yang pertama kali dalam sejarah penyelenggaraan pemilu di Indonesia. Meski demikian, Pratama menyatakan, pihaknya telah memantau penyampaian perolehan suara hasil pemungutan suara pemilu pada Pemilu 2004 dan 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandag Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku Bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com