Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Ingin Sumbang Gaji untuk Keluarga Aipda Sukardi

Kompas.com - 16/09/2013, 11:58 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Herman Heri, mengajak rekan-rekan di komisinya menyumbangkan gaji untuk keluarga Aipda (anumerta) Sukardi. Sukardi adalah korban penembakan misterius yang terjadi di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, pada pekan lalu. Saat menghadiri rapat dengar pendapat antara Komisi III DPR dan Kapolri, Heri mengungkapkan keinginannya tersebut.

Secara langsung, ia meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo memfasilitasi sumbangan yang akan diberikan untuk mendiang Sukardi. Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, alasan dirinya melakukan gerakan moral ini adalah karena ikut merasakan duka mendalam seperti yang dialami oleh keluarga Sukardi. Ia berharap sumbangan yang ia berikan dapat bermanfaat untuk menutup biaya pendidikan anak-anak Sukardi.

"Izinkan saya lakukan gerakan moral. Saya tidak kenal dengan keluarga itu. Saya melihat di media bagaimana teriakan anaknya yang sedang kuliah mengetahui (penembakan). Saya menyerahkan satu bulan gaji saya untuk kuliah anak tersebut, semoga Kapolri bisa memfasilitasi," kata Herman, Senin (16/9/2013).

Menurutnya, apa yang ia lakukan perlu dicontoh oleh rekan-rekannya di Komisi III dan masyarakat secara luas. Dampak yang diharapkan tidak hanya membantu keluarga korban, tetapi juga secara psikologis akan melecut semangat institusi kepolisian dalam menjalankan tugasnya.

"Ini contoh untuk masyarakat, polisi jangan hanya dicari kelemahannya," ujar Herman.

Seperti diketahui, Aipda (anumerta) Sukardi tewas setelah ditembak beberapa kali oleh orang tak dikenal di depan Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013) malam. Sukardi ditembak saat sedang mengawal enam truk bermuatan alat konstruksi dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo warna merah bernomor polisi B 6671 TXL. Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari, dan tiga orang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com