Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Orang Batak Meneguhkan Jati Diri

Kompas.com - 14/09/2013, 09:33 WIB

Kombinasi tradisi dan olahraga itu, misalnya, dikemas dalam bentuk lomba solu bolon dan renang jarak jauh mengelilingi Pulau Samosir sepanjang 117 kilometer. Solu bolon merupakan alat penyeberangan warga sekitar Danau Toba. Namun, kini sudah diganti kapal motor. Hidup berdampingan dengan danau juga menjadikan masyarakat di sekitar Danau Toba sebagai perenang alami.

Kesenian Batak juga dipentaskan dengan kesenian serupa dari luar negeri melalui sebuah eksperimen dalam Festival Drum Dunia, yang menjadi salah satu acara pokok Festival Danau Toba. Misalnya, gondang Batak akan dimainkan bersama pemain gendang atau drum dari Amerika Serikat (AS) dan India. Gondang Batak juga coba digandeng dengan seni sejenis dari Vietnam dan Uganda. Inilah yang membuat pujian musisi asing yang hadir.

”Musik gondang luar biasa indahnya karena banyak variasi nada yang bisa dimunculkan dari sebuah drum,” kata musisi dari Afrika, Abou, yang tertarik belajar.

Pemain klarinet asal Texas, AS, Jonathan Jones, juga mengagumi sarune, alat musik tiup yang dipakai dalam musik gondang. ”Saya harus punya alat musik itu untuk dibawa pulang,” katanya.

Demikian para wisatawan asing yang menyempatkan melihat Festival Dana Toba. Joanna Ecezia, asal Polandia, misalnya, terkejut melihat keragaman motif ulos ataupun keindahan kerajinan kayu warga Batak. ”Semua yang saya lihat adalah wujud budaya yang berasal dari penggabungan budaya animisme dan agama modern,” ujarnya.

Juga Sandra Niessen, warga Belanda, yang aktif melestarikan budaya Batak, yaitu tenun ulos sejak tahun 1979. Tak heran jika ia tampil sebagai pembicara dalam lokakarya bertopik ulos. Ia mengajak masyarakat kembali menghargai ulos sebagai warisan budaya. Peneliti Inggris, William Marsden, juga memuji keagungan budaya Batak lewat The History of Sumatra (1811). Orang asing saja memuji, masa orang Batak-nya tidak? ()

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com