Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Polisi Terus Berulang, Aparat di Mana?

Kompas.com - 11/09/2013, 16:25 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kinerja aparat dalam mengungkap rentetan teror pembunuhan terhadap aparat kepolisian dipertanyakan. Negara seharusnya bisa segera mengungkap agar masyarakat, khususnya polisi di lapangan, tidak hidup dalam kecemasan.

"Itu aneh, kalau dianggap terorisme menjadi pertanyaan. Kan ada intel, ada polisi, ada tentara. Koordinasinya gimana? Saya curiga ini sebenarnya mau dibongkar atau tidak," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar, ketika dihubungi, Rabu (11/9/2013).

Haris mengatakan, jika melihat rentetan penembakan sebelumnya, para pelaku terlihat teroganisasi. Dengan demikian, menurut dia, kepolisian seharusnya mudah membongkar. Berbeda jika dilakukan oleh perorangan.

Haris juga mempertanyakan anggapan aparat keamanan bahwa teroris semakin canggih dalam menebar teror. Nyatanya, teror terhadap polisi belakangan ini masih dilakukan dengan gaya tradisional.

"Saya prihatin buat para keluarga korban. Lebih luas, saya juga prihatin polisi yang menjadi sasaran dan penggunaan senjata api tidak terkontrol," kata Haris.

Haris menambahkan, para pejabat kepolisian harus lebih serius menangani teror itu. Jika para pelaku tidak segera ditangkap, kejadian serupa bakal terulang.

"Kasihan polisi di lapangan. Kerjanya terlalu berisiko, gaji kecil, fasilitas kurang. Pasti mereka berangkat dengan penuh kekhawatiran," pungkas Haris.

Seperti diberitakan, setelah sejumlah rentetan teror penembakan polisi di kawasan Tangerang Selatan, teror kembali terjadi, Selasa (10/9/2013) malam. Anggota Provos Polairud, Bripka Sukardi, tewas ditembak di depan Gedung KPK, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com