Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elite Demokrat Bisa Veto Capres Konvensi Demokrat

Kompas.com - 28/08/2013, 20:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pelaksanaan konvensi calon presiden Partai Demokrat mengundang sejumlah tanya. Mekanisme rekrutmen yang tertutup hingga kriteria calon yang tidak dijelaskan secara gamblang membuat keseriusan Partai Demokrat mencari pemimpin nasional selanjutnya diragukan.

Yang paling krusial, capres yang akan dihasilkan konvensi capres Partai Demokrat bisa dibatalkan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

“Dalam AD/ART Partai Demokrat, pasal 13 poin 5, capres dari konvensi masih bisa diveto Majelis Tinggi,” imbuh Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yudha AR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (28/8/2013).

Di dalam AD/ART Partai Demokrat, capres yang akan diusung ditunjuk oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat. Konvensi pun tidak diatur dalam AD/ART tersebut. Hanta menuturkan sejak awal pelaksanaan, Konvensi Demokrat banyak kekurangan.

Hanta mencontohkan, mekanisme penjaringan bersifat tertutup meski konvensi disebut sebagai mekanisme terbuka menjaring capres. “Yang boleh hanya yang diundang, seharusnya terbuka, ya dibuka saja semuanya,” kata Hanta.

Ia melanjutkan, kriteria capres yang akan diusung juga tidak jelas dan tidak dipaparkan secara gambalng ke publik.

Bahkan, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang awalnya berniat ikut konvensi kian bingung cara kerja Komite Konvensi Demokrat.

“Komite sudah mendiskusikan nama-nama tapi kriteria tidak jelas, misalnya kenapa Jumhur tidak lolos, sedangkan Dahlan masuk. Kita tidak tahu apa parameter dan indikatornya,” imbuh Hanta.

Hal lainnya yang dikritisi dari pelaksanaan Konvensi Demokrat adalah minimnya pelibatan publik dalam menjaring nama-nama peserta konvensi. Selain itu, capres yang dihasilkan dari konvensi kemungkinan besar akan dianulir oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Dengan tertutupnya mekanisme konvensi ini, keseriusan Demokrat melaksanakan konvensi capres pun dipertanyakan. “Untuk dibilang main-main, saya belum bisa bilang itu. Tapi kalau dibilang serius, juga masih tanda tanya,” ucap Hanta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com