Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran Buku "Anas Tumbal Politik Cikeas" Dijegal?

Kompas.com - 26/08/2013, 21:26 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas yang baru diluncurkan beberapa hari lalu kini terpaksa ditarik dari peredaran. Penulis buku tersebut, Ma'mun Murod Al-Barbasy, menyatakan, ada tekanan dari pihak tertentu yang melarang buku tersebut beredar di sejumlah toko buku.

"Ada perintah khusus tidak boleh jual," kata Ma'mun melalui pesan singkat yang diterima pada Senin (26/8/2013) petang.

Saat dikonfirmasi lebih dalam, Ma'mun menilai penjegalan pada buku yang ditulisnya merupakan cara klasik memberangus karya intelektual. Meski begitu, ia mengaku belum ingin membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

Loyalis Anas Urbaningrum ini mengungkapkan, pihak yang tidak suka dengan buku tersebut seharusnya melakukan protes dengan cara yang lebih elegan. Misalnya dengan mengajukan tuntutan ke jalur hukum dan bukan dengan cara menjegal peredaran buku itu.

"Mungkin (pelakunya) mereka yang tersinggung dengan isi buku tersebut. Saya tidak akan mengambil langkah apa-apa, itu urusan penerbit. Soal siapa yang tersinggung, saya tidak tahu," ujarnya.

Untuk diketahui, Ma'mun Murod Al-Barbasy meluncurkan buku berjudul Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas pada Jumat (23/8/2013) lalu. Menurut Murod, buku tersebut berisi kumpulan status Facebook-nya.

Murod menuturkan, ada dua alasan mengapa buku ini diterbitkan. Pertama adalah Murod merupakan orang dekat Anas yang juga dipecat tanpa penjelasan apa pun bersamaan dengan lengsernya Anas Urbaningrum. Menurutnya, dalam beberapa hal, pernyataannya dalam status Facebook merupakan sesuatu yang diketahui langsung dari sumber primernya.

"Termasuk jawaban-jawaban atas pertanyaan dari teman saya yang mengomentari status tersebut. Kebenaran status Facebook saya tak perlu diragukan," ujarnya.

Kedua, sebagai pengajar dan kandidat doktor ilmu politik, tulisan di akun Facebook Murod diklaim tak hanya berisi informasi dan curahan hati, tetapi juga analisis yang tajam terhadap kasus-kasus aktual yang utamanya menyangkut Partai Demokrat.

"Buku ini disertai dengan foto-foto eksklusif Anas Urbaningrum yang mungkin sepenuhnya diketahui publik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com