Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teuku Bagus Diperiksa sebagai Saksi untuk Anas

Kompas.com - 23/08/2013, 11:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Operasional PT Adhi Karya Teuku Bagus Muhammad Noor diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (23/8/2013). Saat memasuki Gedung KPK, dirinya mengaku akan diperiksa sebagai saksi untuk Anas Urbaningrum yang diduga menerima pemberian hadiah terkait proyek Hambalang saat dia masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

"Saya diperiksa sebagai saksi untuk Anas," kata Teuku Bagus singkat.

Saat ditanya lebih lanjut mengenai kucuran dana dari perusahaannya kepada Anas untuk memenangi tender proyek hambalang, Teuku bagus bungkam.

PT Adhi Karya merupakan perusahaan pelaksana proyek Hambalang. Dari perusahaan ini, diduga sejumlah dana mengalir ke tangan sejumlah nama yang dekat dengan Muhammad Nazaruddin, salah satunya mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, sebagaimana disebutkan Nazaruddin.

Nazaruddin mengaku bahwa ada uang Rp 100 miliar yang mengalir ke Anas dari PT Adhi Karya. Uang ratusan miliar tersebut digunakan untuk membiayai pemenangan Anas dalam Kongres Partai Demokrat di Bandung tahun 2010.

Selain Anas, ada juga nama Andi Mallarangeng, yang dituduh mendapat kucuran dana dari proyek Hambalang. Nazaruddin menyebut Menteri Pemuda dan Olahraga itu mendapat jatah Rp 10 miliar dari proyek tersebut. Anas dan Andi saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus ini. Penahanan kedua kader Partai Demokrat tersebut, masih menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang rencananya akan diserahkan pada pekan ini, atau paling lambat pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com