Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rotasi Gaya Demokrat

Kompas.com - 23/08/2013, 11:12 WIB
Marcellus Hernowo

Penulis


KOMPAS.com - DPR adalah lembaga politik, maka pertarungan politik biasa terjadi dalam aktivitas lembaga itu. Pertarungan antara lain terjadi dalam penyusunan kebijakan, pembahasan anggaran, hingga pengisian alat kelengkapan DPR, seperti pimpinan komisi yang berjumlah 11 buah.

Sekilas, tugas pimpinan komisi cenderung administratif, misalnya membuat agenda kerja komisi, memimpin rapat, atau memimpin rombongan saat melakukan kunjungan kerja. ”Dalam politik, hal-hal administrasi seperti itu banyak turunannya,” kata anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan, yang pernah menjadi Ketua Komisi III di DPR periode 2004-2009.

Berbagai turunan itu yang membuat rotasi pimpinan komisi dan alat kelengkapan DPR lainnya sering diiringi berbagai cerita tentang kepentingan tertentu di baliknya. Namun, sejumlah pertimbangan, seperti untuk menjaga soliditas dan wibawa partai, fraksi biasanya menutup rapat berbagai cerita itu dengan alasan ”penyegaran”.

Namun, suasana berbeda terasa saat mendengar informasi dari Ruhut Sitompul, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Senin (19/8). Saat itu, Ruhut bilang, ia akan dilantik jadi ketua Komisi III pada Selasa esok harinya, menggantikan Gede Pasek Suardika. Isu itu sudah terdengar dua bulan lalu. Hari Selasa, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dijadwalkan, antara lain, menetapkan pimpinan Komisi I, II, III, dan badan legislasi untuk satu tahun ke depan.

Hingga Selasa siang, Priyo belum menerima surat dari Fraksi Partai Demokrat tentang keputusan Ruhut sebagai ketua Komisi III. Akibatnya, Pasek yang dikenal dekat dengan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum tetap ditetapkan sebagai Ketua Komisi III. ”Memang ada pimpinan Demokrat yang menelepon saya, memberi tahu jika Pak Ruhut jadi ketua komisi. Namun, belum ada surat resmi dari Fraksi Partai Demokrat,” katanya.

Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nurhayati Ali Assegaf, membenarkan, belum mengirim surat ke pimpinan DPR terkait penunjukan Ruhut. Menurut mantan Staf Khusus Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono itu, tak ada surat dari DPP Partai Demokrat ke Fraksi Partai Demokrat tentang hal itu. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa, yang dikenal dekat dengan Anas, menambahkan, DPP Partai Demokrat belum pernah menggelar rapat resmi untuk membahas rotasi pengisian alat kelengkapan di DPR.

Menurut Ruhut, DPP Partai Demokrat belum mengirim surat ke Fraksi Partai Demokrat karena beberapa hari terakhir sibuk menyiapkan peringatan Hari Kemerdekaan RI. Namun, sudah sejak sekitar tiga minggu lalu Ruhut mengaku diberi tahu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melalui Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik akan menjadi ketua Komisi III.

”Sabar saja bos,” kata Ruhut, yang tahun lalu sempat mengucapkan kata ”Mak Lampir” ketika diminta pendapat atas pernyataan Nurhayati bahwa dia tak lagi di Baleg DPR. Saat itu, penyebab Ruhut tidak lagi di Baleg rumornya karena terlalu keras bersuara terhadap Anas.
(M HERNOWO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com