Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembar-gembor Si Poltak di Parlemen...

Kompas.com - 20/08/2013, 17:31 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, tampil berbeda pada Selasa (20/8/2013). Tak biasanya aktor yang kerap dipanggil "Si Poltak" itu memakai jas dan sepatu pantofel mengilat. Biasanya, penampilan Ruhut tak seformal itu. Ia kerap menggunakan sepatu sporty warna silver mengilat ataupun sepatu dengan tekstur layaknya duri landak. Ia juga gemar mengenakan jeans.

Ada apa dengan Ruhut hari ini?

Santer dikabarkan, Ruhut akan dilantik menjadi Ketua Komisi III DPR oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso pada Selasa ini. Sejak Selasa pagi tadi, Ruhut bahkan sudah menerima ucapan selamat dari rekan-rekannya di komisi itu. Ruhut mengaku sudah diminta oleh Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan sejak beberapa waktu lalu menjadi Ketua Komisi III.

Namun, impian Ruhut ternyata jauh dari kenyataan. Hari ini, Priyo melantik Gede Pasek Suardika yang sebelumnya juga menduduki posisi Ketua Komisi III DPR. "Sesuai undang-undang, ada perubahan atau tidak, pimpinan DPR tetap perlu melantik pimpinan-pimpinan komisi yang dikoordinirnya," kata Priyo sebelum melantik.

Priyo pun tampak hati-hati memilih kata demi kata yang digunakannya. Priyo menjelaskan bahwa sejak kemarin dirinya sudah menerima semua surat dari fraksi. Di dalam surat-surat itu tidak ada perubahan dalam komposisi pimpinan di Komisi I, Komisi II, Komisi III, dan Komisi VII yang menjadi ruang kerja bidang Priyo.

"Meski saya dengar rotasi, bahkan mendengar langsung secara lisan. Tapi saya diskusikan, saya tetap harus memilih mekanisme, yaitu adanya surat resmi. Betapa pun saktinya orang yang memberitahu kami, tapi kalau tidak ada surat resmi, tetap belum bisa," ujar Priyo sambil melihat ke arah Ruhut.

Ruhut pun terlihat kikuk di dalam ruang rapat Komisi III. Ia hanya sesekali tertawa manakala rekan-rekan politisinya dari partai lain menyindir soal rencana pelantikan Ruhut jadi Ketua Komisi III.

Akhirnya, Priyo mengumumkan nama-nama pimpinan Komisi III, yakni Gede Pasek Suardika (Partai Demokrat) sebagai Ketua Komisi dan Aziz Syamduddin (Partai Golkar), Tjatur Sapto Edy (PAN), dan Al-Muzzamil Yusuf (PKS) sebagai Wakil Ketua. Tak ada nama Ruhut.

"Ruhut enggak jadi Ruhut?" celetuk anggota Komisi III dari Fraksi PPP Ahmad Yani.

Tak ketinggalan politisi Partai Hanura, Syarifudin Sudding, juga melakukan interupsi. "Saya sudah ucapkan selamat. Katanya Ruhut jadi Ketua Komisi. Jadi bagaimana?" ungkap Sudding.

Melihat tingkah rekan-rekannya di Komisi III itu, Ruhut lebih memilih diam sambil sesekali tersenyum menanggapi guyonan itu. Seusai pelantikan dilakukan, Ruhut terlihat lunglai. Tetapi, ia tetap berusaha memunculkan optimisme.

"Ojo kesusu (jangan buru-buru). Tunggu saja, saatnya nanti ada rotasi. Saya sudah ditunjuk Pak Jero Wacik jadi Ketua Komisi III. Jadi tinggal tunggu waktu saja," imbuhnya.

Sementara itu, Pasek terlihat lebih tenang. Pasek yang dikenal sebagai kolega dekat dari mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ini mengaku pasrah.

"Lebih baik kita bekerja saja menyelesaikan masalah daripada kita ribut soal jabatan," imbuh Pasek yang tidak lagi maju sebagai caleg DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di 'Dark Web'

Polri Akan Cek dan Mitigasi Dugaan Data INAFIS Diperjualbelikan di "Dark Web"

Nasional
Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Ingin Duetkan Kaesang dengan Zita Anjani, PAN: Sudah Komunikasi

Nasional
Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Ada Tiga Anak Yusril, Ini Susunan Lengkap Kepengurusan Baru PBB

Nasional
Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan 'Ransomware' di PDN

Polri Usut Dugaan Pidana Terkait Serangan "Ransomware" di PDN

Nasional
Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Siap Kembalikan Uang, SYL: Tetapi Berapa? Masa Saya Tanggung Seluruhnya...

Nasional
Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Heru Budi: Rusunawa Marunda Bakal Dibangun Ulang, Minimal 2 Tower Selesai 2025

Nasional
Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Pusat Data Nasional Diretas, Pengamat Sebut Kemekominfo-BSSN Harus Dipimpin Orang Kompeten

Nasional
SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

SYL Mengaku Menteri Paling Miskin, Rumah Cuma BTN Saat Jadi Gubernur

Nasional
Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Uang dalam Rekening Terkait Judi Online Akan Masuk Kas Negara, Polri: Masih Dikoordinasikan

Nasional
Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Anak-anak Yusril Jadi Waketum, Bendahara, dan Ketua Bidang di PBB

Nasional
Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Satgas Judi Online Gelar Rapat Koordinasi Bareng Ormas Keagamaan

Nasional
MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

MUI Dorong Satgas Pemberantasan Judi Online Bekerja Optimal

Nasional
Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Saat SYL Singgung Jokowi Pernah Jadi Bawahannya di APPSI...

Nasional
MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

MUI Apresiasi Rencana Kemenag Edukasi Calon Pengantin Terkait Bahaya Judi Online

Nasional
Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Pengadilan Tipikor Bakal Adili Lagi Perkara Hakim MA Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com