Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Puncak Arus Balik Lebaran

Kompas.com - 11/08/2013, 08:16 WIB
INDRAMAYU, KOMPAS.com- Antrean kendaraan dan kemacetan lalu lintas kembali mewarnai ruas-ruas jalan utama di Pulau Jawa untuk jalur arus balik Lebaran 2013. Arus balik itu diperkirakan mencapai puncaknya Minggu (11/8/2013) ini. Dibutuhkan kesigapan ekstra para petugas dan kedisiplinan para pengguna jalan untuk mencegah kemacetan yang lebih parah.Arus balik itu sudah terlihat di beberapa kawasan, Sabtu, dan menimbulkan kemacetan. Dari pantauan Kompas, arus lalu lintas dari Indramayu-Subang-Karawang lancar dan baru terhambat begitu masuk sekitar Simpang Jomin, Karawang.

Arus lalu lintas ke arah Simpang Mutiara tersendat dan macet ke arah Pasar Cikampek. Kemacetan itu karena terjadi pertemuan arus kendaraan dari arah Simpang Mutiara menuju Cirebon yang dibelokkan di Simpang Jomin ke arah Pasar Cikampek.

Pengguna kendaraan ke arah Cirebon harus berputar di dekat stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) supaya tidak terkunci di Simpang Jomin. Seperti saat arus mudik, Simpang Jomin menjadi salah satu simpul kemacetan di jalur pantai utara (pantura) Jawa Barat.

Di jalur selatan (Ciamis-Tasikmalaya-Bandung), kemacetan itu lebih parah. Dari pantauan Kompas.com, kepadatan dan kemacetan mulai terjadi di beberapa ruas jalan, seperti di Rajapolah, Gentong, Nagreg, Bandung, dan jalur alternatif (Singaparna-Salawu-Garut) sejak Sabtu siang.

Lonjakan jumlah kendaraan yang didominasi berpelat nomor luar daerah terus mengalir dari arah Ciamis ke Bandung. Bahkan, di jalur Rajapolah sampai ke Ciawi, laju kendaraan roda empat mengalami kemacetan parah.

Hingga pukul 22.00 semalam, akibat volume kendaraan yang sangat besar dan menumpuk menjelang tempat peristirahatan (rest area) Kilometer 62, kemacetan juga terjadi sekitar area Jalan Tol Jakarta-Cikampek, arah ke Jakarta. Kemacetan itu berekor hingga Kilometer 72 Tol Cipularang.

Tempat peristirahatan di Kilometer 62 Tol Cikampek itu juga ditutup karena tidak mampu menampung kendaraan.

”Kami memperkirakan arus balik akan berlangsung sampai Senin dini hari. Kepadatan akan terjadi di titik-titik pertemuan arus, terutama di Jomin sampai masuk ke Pintu Tol Cikampek,” kata Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Pudji Hartanto di Jakarta, Sabtu.

Kemacetan di Simpang Jomin tidak terlepas dari masih banyaknya warga yang mudik ke arah Jawa Tengah melalui pantura, hingga Sabtu kemarin. Darma (42), warga Jakarta Timur, misalnya. Ia mengaku hendak mudik ke Tegal, Jawa Tengah.

”Kami baru bisa mudik, Sabtu pagi. Saya memiliki usaha sendiri sehingga bisa mengatur kapan mau memulai kerja, tidak terikat seperti pegawai negeri sipil yang harus masuk kerja sesuai jadwal,” ujar Darma.

Tidak seperti saat arus mudik, warga memiliki waktu lebih sempit dalam arus balik setelah Lebaran. Hal ini karena Senin besok, sebagian besar karyawan dan pegawai negeri sipil (PNS) sudah masuk kerja.

Itu sebabnya, kepadatan lalu lintas juga terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menuju Pelabuhan Merak, Banten. Dari pantauan pukul 18.30, di pelabuhan itu sudah mulai tampak antrean pemudik pengendara sepeda motor, bus, dan kendaraan roda empat di lahan parkir dermaga satu, dua, dan tiga.

Petang itu, panjang antrean masih di bawah 100 meter sehingga tidak sampai sejam hampir semua kendaraan tersebut sudah terangkut. Muhamad Muhayat (27), yang akan kembali ke Serang, Banten, mengatakan, ia memilih balik lebih dini agar memiliki waktu memulihkan tenaga sebelum bekerja, Senin.

Untuk mengantisipasi lonjakan arus balik, Minggu ini, Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto menuturkan, pihaknya akan menambah dua pos pembelian tiket bagi pemudik sepeda motor sehingga total pos pembelian tiket 10 buah.

Sebelumnya, pos itu hanya delapan buah. Lima pos untuk kendaraan pribadi, bus, dan truk. Tiga pos lainnya untuk kendaraan sepeda motor. Dengan tambahan dua pos tersebut, pemudik sepeda motor bisa membeli tiket melalui lima pos.

Heru pun menambahkan, ASDP Bakauheni akan mengoptimalkan aturan waktu bongkar muatan setiap kapal selama 45 menit. Dari segi keamanan, Kepala Kepolisian Resor Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar Bayu Aji menyatakan, pihaknya menambah jumlah personel kepolisian di Pelabuhan Bakauheni dari 158 menjadi 428 orang.

”Sebanyak 428 personel ini khusus untuk melakukan pengamanan arus balik penumpang pada H+1 dan H+2 di sini,” jelas Bayu.

Terminal-bandara padat

Bukan hanya terjadi pada pemudik dengan kendaraan pribadi, lonjakan arus balik juga sudah terlihat di terminal-terminal di Jakarta. Seperti terlihat di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, sampai pukul 14.00 kemarin, tercatat jumlah penumpang yang tiba mencapai 6.258 orang. Kebanyakan bus yang tiba kemarin berasal dari Jawa Tengah (Kebumen, Solo) dan Jawa Barat (Garut, Kuningan, Tasikmalaya).

Bus-bus itu cukup padat dengan penumpang. Rahmat (28), asal Tasikmalaya, mengatakan, dirinya pulang cepat karena Senin (11/8) harus masuk kerja. ”Saya mudik satu minggu sebelum Lebaran. Cukup banyak waktu melepas kangen bersama keluarga di kampung,” kata pekerja bengkel itu.

Arus balik penumpang juga mulai mengalir di Terminal bus Pulogadung, Jakarta, Sabtu (10/8). Hari Minggu ini diperkirakan puncak arus balik penumpang bus di Terminal Pulogadung. Berdasarkan data Terminal Pulogadung, jumlah penumpang yang tiba, Sabtu, hingga pukul 14.00 tercatat 721 orang dengan jumlah bus tiba tercatat 48 bus.

”Arus balik masih dalam kondisi normal. Kemungkinan Minggu atau Senin puncak arus balik,” kata Pelaksana Harian Kepala Terminal Pulogadung Adji Kusambarto.

Arus balik juga terlihat di Bandara Internasional Soekarno– Hatta, Kota Tangerang, Banten. Seperti di tempat-tempat lain, puncak arus balik di bandara itu diprediksi berlangsung hingga hari Minggu ini.

Berdasarkan data di Posko Lebaran bandara, puncak arus mudik terjadi pada H-5 dan H-6 Lebaran atau hari Sabtu (3/8) dan Minggu (4/8) dengan jumlah penumpang sebanyak 343.838 penumpang.

Jumlah tersebut naik sekitar 15 persen jika dibandingkan periode sama pada tahun 2012 yang mencapai 293.508 orang. Santi (35), warga Bekasi Barat, mengatakan, dirinya memilih balik liburan dari Makassar pada Sabtu agar bisa beristirahat dan bersilaturahim dengan tetangga dan keluarga lainnya di Jakarta.

Kapal kandas

Di jalur penyeberangan Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, terjadi insiden kandasnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Gerbang Samudera, yang mengangkut 206 penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Kapal itu kandas di dekat dermaga Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu pagi. Semua penumpang kapal itu dinyatakan selamat dan sudah dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk.

Manager Usaha Pelabuhan Gilimanuk Wahyudi Susianto, yang dihubungi dari Denpasar, menerangkan, kapal itu kandas di perairan Selat Bali ketika akan merapat ke dermaga Pelabuhan Gilimanuk. ”Belum diketahui penyebab kandasnya KMP Gerbang Samudera,” kata Wahyudi.

Diperoleh informasi, KMP Gerbang Samudera mengangkut 148 penumpang dewasa dan 58 penumpang anak-anak serta puluhan kendaraan. Semua penumpang kapal itu dapat dievakuasi tim penyelamat dari gabungan aparat kepolisian, SAR, dan TNI AL, Sabtu siang.

Evakuasi dilakukan TNI Angkatan Laut dan Kepolisian Air dan Udara dengan menggunakan perahu karet dan kapal tunda. Butuh sekitar tiga jam untuk mengevakuasi seluruh penumpang.

Akan tetapi, badan KMP Gerbang Samudera sendiri belum bisa dievakuasi karena telanjur terjebak di perairan dangkal. (PRA/UTI/SON/COK/NIT/ENG/ETA/PIN/SEM/AHA/RWN/K01/K06/K05/K12)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P di Pilkada DKI 2024 Ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P di Pilkada DKI 2024 Ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com