Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Artis Wakil Rakyat: Okky Asokawati dan Pendidikan Reproduksi

Kompas.com - 23/07/2013, 08:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pesohor dari kalangan artis semakin banyak yang merambah dunia politik, setidaknya dalam dua pemilu terakhir. Entah hanya dijadikan sebagai vote getter atau memang si artis dianggap punya kemampuan untuk berpolitik dan memperjuangkan aspirasi konstituen yang diwakilinya. Pada Pemilu 2014 mendatang, sejumlah artis yang saat ini duduk di DPR kembali mencalonkan diri, ditambah deretan nama baru lainnya yang akan bermigrasi menjadi politisi. (Baca: Melongok Artis yang Kembali "Nyaleg")

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang juga mantan peragawati Okky Asokawati punya pengalaman unik setiap berkunjung ke daerah pemilihannya di DKI Jakarta II. Ia mengaku selalu membawa alat peraga berupa alat vital laki-laki dan perempuan yang membuat para ibu histeris. Untuk apa Okky selalu membawa alat peraga itu?

"Saya itu fokus ke kesehatan reproduksi. Biasanya, saya kalau reses atau kampanye, reproduksi akan jadi fokus saya. Saya selalu bawa alat peraga, kelamin perempuan dan laki-laki, yang suka bikin ibu-ibu histeris, hahaha," ujar Okky, beberapa waktu lalu.

Okky menyadari, kesehatan reproduksi memang masih terbilang tabu untuk dibicarakan sekali pun di kota metropolitan seperti Jakarta. Tetapi, minimnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan reproduksi membuatnya tergerak membantu bersama dengan para aktivis lembaga swadaya masyarakat.

"Jadi, saya minta salah satu ibu maju. Saya pakaikan celemek atau apron untuk masak, tapi apron itu ada gambar rahim, usus, ada gambar payudaranya. Nanti si peraga ini juga akan keluarkan bentuk alat laki-laki. Mereka akan diberi tahu fungsi dan cara kerja hingga bisa menghasilkan anak," katanya.

Selain memberikan pengetahuan tentang fungsi organ vital, menurutnya, para ibu juga penting untuk mulai melakukan komunikasi soal jumlah anak. Okky menilai, selama ini, para ibu tidak punya posisi tawar yang kuat sehingga harus mengalah dengan kemauan laki-laki mengenai jumlah anak.

"Yang penting juga adalah perempuan bisa komunikasikan tentang jumlah anak supaya percaya diri, makanya perlu sosialisasi ini. Masa sudah punya anak lima masih mau punya anak lagi misalnya," ucap pendiri sekolah model OQ Modelling ini.

Sebagai anggota DPR yang kini maju lagi sebagai caleg, Okky tak digeser dari daerah pemilihannya semula di DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan dapil luar negeri.

Pada tahun 2009 lalu, dia menghabiskan uang sekitar Rp 300 juta untuk kampanye. Biaya kampanye sebesar itu, menurutnya, terbilang murah karena ia merasa mendapatkan keuntungan dari popularitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju di Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil di Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com