Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melongok Artis yang Kembali "Nyaleg"

Kompas.com - 22/07/2013, 11:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mengusung calon anggota legislatif dari kalangan artis seakan menjadi daya tarik sendiri bagi partai politik peserta pemilu. Seperti pada pemilu sebelumnya, pada Pemilu 2014, sejumlah nama pesohor juga akan meramaikan panggung pesta demokrasi lima tahunan.

Entah karena memang dianggap mumpuni menjadi wakil rakyat atau ada alasan lain yang mendorong parpol beramai-ramai kembali mengusung caleg dari kalangan artis. Yang jelas, caleg artis ini diyakini bisa mendulang suara. Beberapa caleg artis yang sebelumnya sudah
melenggang menjadi anggota dewan pun kini sudah mulai kembali "tebar pesona".

Memanfaatkan waktu reses, mereka menciptakan berbagai kegiatan unik di daerah pemilihannya masing-masing. Sebut saja caleg artis dari PPP, Okky Asokawati, yang melakukan kegiatan penyuluhan tentang fungsi reproduksi kepada para remaja dan kalangan ibu. Ada pula artis layar
lebar, Rachel Maryam, yang maju lagi sebagai caleg dari Partai Gerindra. Rachel membuat program kambing dari desa ke desa untuk membantu menggerakkan perekonomian di daerah pemilihannya.

Kompas.com/SABRINA ASRIL Politisi Partai Golkar Nurul Arifin
Bintang lawas, Nurul Arifin, juga mengajak masyarakat di daerah pemilihannya untuk melakukan kegiatan nonton bareng atau sekadar hadir dalam acara khitanan hingga pernikahan para konstituen caleg dari Golkar ini. Hal senada juga dilakukan rekan separtai Nurul yang merupakan penyanyi country dan juga pembawa acara, Tantowi Yahya. Tantowi bahkan menyumbangkan suara emasnya dalam pesta-pesta perkawinan.

Tak hanya hadir langsung ke daerah pemilihan, para caleg artis juga mulai memoles citranya sebagai caleg yang bersih dan bebas korupsi, contohnya Eko Patrio dan Primus Yustisio. Keduanya adalah anggota Komisi X DPR dan pernah dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) sebagai saksi kasus korupsi proyek Hambalang. Betapa bangganya kedua legislator yang kini maju lagi sebagai caleg saat mereka menolak sejak awal proyek Hambalang.

Dengan modal popularitas yang kuat, para caleg ini mengaku bisa menekan biaya kampanye yang biasanya menghabiskan miliaran rupiah. Para caleg artis ini mengaku tidak sampai menguras kocek hingga Rp 1 miliar untuk kampanyenya. Semua dana dikeluarkan dari kantong
pribadinya masing-masing.

Kehadiran caleg artis akan menjadi warna tersendiri dalam pemilu kali ini. Tak hanya menjual nama, para caleg artis dituntut untuk bisa mengabdikan dirinya ke rakyat. Eko Patrio mengakui yang tersulit dilakukan artis saat pertama kali menjadi caleg adalah mengubah cara berpikir dari "yang dilayani" menjadi "yang melayani".

Berikut daftar caleg artis yang maju dalam Pemilu 2014.

Partai Amanat Nasional (PAN)
Anang, Ashanty, Desi Ratnasari, Ikang Fauzi, Marissa Haque, Hengky
Kurniawan, Jeremy Thomas, Ayu Azhari, Dwiki Dharmawan, Norman Kamaru,
Eko Patrio, dan Primus Yustisio.

Partai Nasional Demokrat (Nasdem)
Melly Manuhutu, Doni Damara, Jane Shalimar, Mel Shandy, dan Sarwana.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Cinta Penelope, Tommy Kurniawan, Tia AFI, Ridho Rhoma, Vicky Irama,
Dedi Irama, Mandala Shoji, Said Bajuri, Khrisna Mukti, Ressa
Herlambang, Arzetti Bilbina, Akrie Patrio, dan Iyeth Bustami.

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Irwansyah, Nuri Shaden, Bella Saphira, Iis Sugianto, Ifan Seventeen,
Rahayu Saraswati, Bondan Winarno, Rachel Maryam, dan Jamal Mirdad.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Angel Lelga, Lyra Virna, Emilia Contesa, Okky Asokawati, Ratih
Sanggarwati, dan Mat Solar.

Partai Golkar
Charles Bonar Sirait, Nurul Arifin, Tantowi Yahya, dan Tety Kadi Wibowo

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)
Yessy Gusman, Edo Kondologit, Nico Siahaan, dan Rieke Diah Pitaloka.

Partai Demokrat (PD)
Yenny Rahman, Anwar Fuadi, Inggrid Kansil, dan Venna Melinda.

Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
David Chalik, Andre Hehanusa, dan Gusti Randa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com