Presiden menilai, Taufiq seorang konsoliator yang luar biasa. Di dalam dunia politik, kata Presiden, memang ada jarak dan kepentingan yang berbeda. Namun, di dalam politik juga ada kompromi, mufakat, dan musyawarah untuk kebaikan bersama.
"Mengapa harus selalu berjarak, mengapa kita tidak bisa berkomunikasi, mengapa kita melihat ke belakang dan tidak melihat ke depan? Itulah jiwa besar Pak Taufiq Kiemas yang kami bersatu dalam pandangan, pemikiran, dan perilaku kami," kata Presiden saat peringatan 40 hari wafatnya Taufiq, di Kompleks Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/7/2013).
Acara tersebut dihadiri mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Panglima TNI Wiranto, pimpinan MPR, pimpinan DPR, Pimpinan DPD, jajaran kabinet, para politisi DPR. Istri Taufiq, Megawati Soekarnoputri tidak hadir. Keluarga Taufiq diwakili Puan Maharani.
Presiden mengatakan, Taufiq paham betul mana prinsip yang harus dipegang teguh dan mana saja terkait negara. Taufiq mengajarkan bahwa semua pihak harus bertenggang rasa, saling menyapa, saling berbagi, saling menyayangi.
"Kalau kita bicara 4 pilar, kita sebagai bangsa majemuk, beragam, mari kita hidup berdampingan secara damai, sayang menyayangi, penuh persaudaraan, senantiasa menjaga silaturahim. Itulah Pak Taufiq," kata Presiden.
Presiden menambahkan, banyak hal yang bisa diteladani dari Taufiq. "Mari kita ikut teladan baik itu seraya mendoakan semoga Pak Taufiq mendapatkan tempat yang layak, hidup tenang di sisi Tuhan Yang Mahakuasa. Cita-cita beliau, pikiran-pikiran beliau yang belum sepenuhnya diwujudkan, marilah kita bersama-sama wujudkan" paparnya.
Seperti diberitakan, Taufiq meninggal dunia pada 8 Juni di Singapura setelah menjalani perawatan. Taufiq dilarikan ke rumah sakit di Singapura setelah kelelahan sesusai mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur.
Politisi senior PDI-P itu meninggal dunia akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Ia lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Kalibata. Kini, posisi Ketua MPR dijabat Sidarto Danusubroto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.