Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat buat Yani

Kompas.com - 01/07/2013, 22:11 WIB
Jodhi Yudono

Penulis

Yani, kekasihku. Mendengar cerita Fatur tempo hari, aku yakin, wilayah ini juga telah menjadi mata-rantai traficking. Ya, perdagangan orang (traficking in person) telah berlangsung di sini selama bertahun-tahun.Dan aku kira, Rosario dalam bentuk yang lain juga banyak di sini. Fatur bilang, para perempuan muda di sekitar tempat tinggalnya banyak yang merantau ke Batam, Bongkaran-Tanah Abang dan daerah tujuan wisata lainnya untuk jadi pelacur. Sebagian lainnya bahkan sampai ada yang ke Jepang. Kabarnya di negeri Sakura itu mereka dijadikan teman para lelaki yang mencari hiburan di tempat "karaoke".

Ah, sayangnya Fatur cuma seorang makelar motor dan calo perempuan. Mana punya ia data-data otentik tentang berapa banyak korban kejahatan seksual yang menimpa perempuan-perempuan muda di desanya. Tapi yang pasti menurut Fatur, sebagian perempuan desanya ada yang belum kembali setelah bertahun-tahun pergi.

Kekasih, aku gemetar oleh angin pancaroba yang menghadang laju mobilku. Inilah angin dari daratan Asia yang telah menumbangkan pohonan di jalanan kota Jakarta tempo hari. Ia bergulung-gulung, menerobos kaca jendela mobil yang aku biarkan terbuka sebagian.

Krw telah kulalui, Ckp pun kujelang. Krw cuma satu titik dari ratusan titik di wilayah pantai utara Jawa dan wilayah lainnya di negeri kita, yang menanggung akibat dari kelakuan para pemilik modal yang mabuk keuntungan.

Pusat pertokoan, kondominium, mal-mal, gedung-gedung perkantoran, dan tempat-tempat hiburan dibangun. Maka kita, kekasihku... tak siang tak malam, dipaksa untuk bermimpi.

Sebagian kecil dari kita bisa menikmati mimpi itu, tapi sebagian besar lainnya malah menuai mimpi buruk. Sebagian kecil berseliweran dengan mobil mewah dan fasilitas nomer satu, sebagian besar lainnya menjadi kecoa yang hidup di comberan sambil menikmati remah-remah pembangunan.Wahai kekasihku, selagi apa engkau, ketika Jakarta dilanda hujan deras?

@JodhiY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com