Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengadilan di DKPP Diusulkan Jadi Model Pengadilan Etika

Kompas.com - 11/06/2013, 17:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) berharap agar model kerja pengadilan etika yang diterapkan pihaknya juga diterapkan di seluruh institusi pemerintahan. Harapan itu disampaikan DKPP kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (11/6/2013).

DKPP menemui Presiden untuk melaporkan hasil kinerja selama satu tahun. Hadir Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie, didampingi anggota DKPP, yakni Ida Budhiati, Nelson Simanjuntak, Valina Singka Subekti, Saut Hamonangan Sirait, dan Nur Hayati Sardini.

Jimly mengatakan, selain menjelaskan hasil kinerja, pihaknya juga menyinggung sistem peradilan etika ketika menangani laporan dugaan pelanggaran etika penyelenggara pemilu. Berbeda dengan lembaga kode etik di institusi lain, kata Jimly, pengadilan di DKPP menerapkan seperti pengadilan modern.

"Semua pihak kita dengar, ada advokatnya, sidangnya terbuka," kata Jimly sesuai bertemu Presiden.

Jimly menambahkan, melihat pelanggaran etika penyelenggara negara selama ini, peristiwa itu telah merusak nama baik institusi. Pasalnya, dengan perkembangan sosial media, berita sudah bisa menyebar ke seluruh dunia hanya dengan hitungan menit.

Jimly menambahkan, sistem peradilan etika di institusi lain tidak menjadi solusi lantaran digelar secara tertutup. Publik tidak tahu apakah pelanggaran etika yang dilaporkan diproses atau tidak. Jika diproses, publik tidak bisa mengetahui fakta apa saja yang ada di pengadilan.

"Ada pelanggaran yang tiga tahun belum selesai-selesai. Belum selesai (perkaranya), citra institusinya sudah rusak. Maka perlu mekanisme yang lebih sederhana untuk menyelamatkan institusi," kata Jimly.

Jimly melanjutkan, pihaknya berharap penanganan etika itu diatur dalam undang-undang khusus seperti UU Etika Penyelenggara Negara. UU itu bisa mengatur mekanisme penyelesaian pelanggaran etika. Adapun aturan terkait etika diserahkan ke masing-masing institusi. Menurutnya, bisa juga dibentuk satu lembaga untuk memproses banding atas putusan.

Bagaimana tanggapan Presiden atas usulan DKPP? "Presiden menyambut baik usulan DKPP untuk menjadikan DKPP model beretika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," jawab mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com