Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brigjen Didik: Djoko Tentukan Harga Simulator

Kompas.com - 11/06/2013, 16:50 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo, mengaku tidak ikut campur dalam penyusunan harga perkiraan sendiri (HPS) simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) roda dua dan roda empat. Menurut Didik, HPS disusun panitia lelang simulator SIM berdasarkan arahan Kepala Korlantas Polri saat itu, Inspektur Jenderal Djoko Susilo.

"Sesuai arahan Kakor (Kakorlantas), itu yang selalu disampaikan kepada saya," kata Didik saat bersaksi dalam kasus dugaan korupsi proyek simulator SIM dengan terdakwa Djoko Susilo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (11/6/2013).

Didik mengaku panitia lelang tidak pernah berkoordinasi dengan dirinya selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek simulator SIM. Dia mengatakan, panitia pengadaan berkoordinasi langsung dengan Djoko. "Pada saat kami misalkan tanyakan masalah spec (spesifikasi), selalu disampaikan sudah sesuai arahan Kakor, selalu demikian. Sampai waktu merencanakan jadi 700 pun, saya tanyakan bagaimana bisa 700, katanya sesuai arahan Kakor," ujar Didik. Selaku PPK, Didik mengaku tinggal menetapkan HPS sesuai dengan yang disusun panitia lelang.

Jenderal bintang satu ini pun mengaku tidak tahu kalau pembayaran pengerjaan simulator SIM sudah diberikan kepada PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) sebelum unit simulator SIM yang disepakati sampai di tempat. "Kami baru tahu pembayaran cair pada Maret, padahal harusnya Juli," tuturnya.

Didik pun mengakui kurang mengawasi pelaksanaan proyek simulator SIM tersebut. Dia beralasan tidak begitu fokus bertindak sebagai PPK simulator SIM karena begitu banyak tugas yang dibebankan kepadanya sejak diangkat sebagai Wakil Kepala Korlantas pada 2009.

"Saya PPK untuk semua proyek. Banyak job desc saya. Saya tugasnya sudah cukup banyak. Kami tidak bisa konsen terhadap validnya karena tugas pokok saya sendiri sudah cukup banyak sehingga mengandalkan pembantu-pembantu kami," ungkapnya.

Dalam persidangan, pengacara Djoko, Teuku Nasrullah, bertanya kepada Didik apakah dia pernah mengonfirmasi Djoko soal arahan mengenai HPS tersebut. Menurut Didik, dia tidak pernah mengonfirmasikannya kepada Djoko karena menganggap Djoko sibuk.

Oleh karena itulah, Didik percaya saja atas apa yang disampaikan ketua panitia lelang proyek simulator SIM, AKBP Teddy Rusmawan, bahwa HPS sudah ditentukan sesuai arahan Kakorlantas. Teuku Nasrullah juga bertanya apakah Didik pernah menerima arahan Kakorlantas terkait pengadaan simulator SIM roda dua dan roda empat tersebut.

Menjawab pertanyaan ini, Didik mengaku dapat arahan Kakorlantas mengenai spesifikasi simulator SIM secara umum saja. "Tidak secara spesifik," katanya. Dalam surat dakwaan yang dibacakan tim jaksa KPK beberapa waktu lalu, Djoko disebut mengarahkan panitia pengadaan untuk menyusun HPS dengan melakukan penggelembungan harga atau mark-up.

Harga simulator SIM roda dua disepakati menjadi Rp 70 juta per unit, sedangkan simulator roda empat Rp 260 juta per unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

    KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

    Nasional
    Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

    Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

    Nasional
    Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

    Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

    Nasional
    Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

    Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

    Nasional
    Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

    Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

    Nasional
    Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

    Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

    Nasional
    MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

    MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

    Nasional
    Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

    Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

    Nasional
    MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

    MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

    [POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

    Nasional
    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Nasional
    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Nasional
    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    Nasional
    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com