Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie Mengaku Banyak Dibantu Taufiq Kiemas

Kompas.com - 08/06/2013, 21:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie berduka cita atas meninggalnya Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas. Marzuki mengaku dirinya memiliki kenangan pribadi yang tak terlupakan bersama politisi senior PDI-Perjuangan itu.

"Secara pribadi saya punya pengalaman yang tidak terlupakan, saat kami kehabisan dana untuk menyelesaikan Al Quran ukiran khas Palembang, terbuat dari kayu dan terbesar di dunia, beliau (Taufiq) memberikan bantuan atas nama lima orang, sehingga kami bisa melanjutkan pekerjaan tersebut," ujar Marzuki saat dihubungi Sabtu  (8/6/2013). Pria asal Palembang itu juga sempat merasakan kebaikan hati Taufiq mana kala menunaikan ibadah umrah bersama dengan Taufiq Kiemas di Tanah Suci. Ketika itu, kenang Marzuki, istrinya diberikan uang rial oleh Taufiq untuk berbelanja.

"Padahal istri saya memang tidak suka belanja, mungkin dilihatnya tidak punya uang," tutur Marzuki.

Selain dikenal sebagai sosok yang baik hati, Taufiq pun menurut Marzuki adalah seorang politisi legendaris yang memulai karirnya dari seorang aktivis yang idealis. Keunikan Taufiq yang melekat hingga kini adalah rasa nasionalisme yang mendalam yang terefleksikan dalam pilihan dan sikap perjuangannya. "Karena itulah dapat dipahami mengapa almarhum memiliki spektrum pergaulan yang luas, bergaul dengan semua elemen bangsa yang plural, tanpa memandang kelas atau strata ekonomi, etnisitas, agama, kesukuan dan berbagai perbedaan primordial lainnya," papar Marzuki.

Rasa nasionalisme yang kuat itu juga, sebut Marzuki, yang membuat almarhum menjadi sosok politisi rasional yang akomodatif dan mengupayakan konsensus. Sikap dan pilihan politiknya dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip politik yang diyakininya. "Komunikasi politiknya baik, dan bukan merupakan sosok pendendam. Ia juga tidak segan memberi pandangan yang kontruktif terhadap generasi muda dan membuka pintu bagi regenerasi politik secara rasional," kata politisi Partai Demokrat.

Marzuki menjelaskan, bangsa Indonesia telah kehilangan sosok politisi besar yang nasionalis, bijak, komunikatif, terbuka, humanis, dan kaya gagasan. "Marilah kita doakan almarhum, agar segala amal baktinya bagi bangsa dan negara, diterima dan mendapatkan tempat terbaik dari Allah SWT," ungkap Marzuki.

Taufiq Kiemas meninggal di sebuah rumah sakit di Singapura, Sabtu malam waktu setempat. Ia menjalani perawatan di negara itu setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (1/6/2013). Peresmian dilakukan bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni 1945. Taufiq meninggal di usianya yang ke 70. Ia meninggalkan seorang istri Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri dan tiga anak yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

    Nasional
    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

    Nasional
    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

    Nasional
    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

    Nasional
    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

    Nasional
    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

    Nasional
    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

    Nasional
    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

    Nasional
    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Kelakar Hakim MK saat PKB Ributkan Selisih 1 Suara: Tambah Saja Kursinya...

    Nasional
    Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi: Bagus, Bagus...

    Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi: Bagus, Bagus...

    Nasional
    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    PPP Klaim Terjadi Perpindahan 5.958 Suara ke Partai Garuda di Dapil Sulawesi Tengah

    Nasional
    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Pernyataan Jokowi Bantah Bakal Cawe-cawe di Pilkada Diragukan

    Nasional
    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Komnas KIPI Sebut Tak Ada Kasus Pembekuan Darah akibat Vaksin AstraZeneca di Indonesia

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com