Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Pajak Jaktim: Eko dan Dian Memang Nakal

Kompas.com - 22/05/2013, 14:18 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Timur Haryo Damar mengakui, kedua anak buahnya, Eko Darmayanto dan Mochamad Dian Irwan Nuqishra, adalah pegawai yang kerap bermasalah dalam pengurusan pajak. Eko dan Dian merupakan tersangka kasus dugaan penerimaan suap kepengurusan pajak PT The Master Steel.

"Saya enggak mau banyak ngomong sekarang. Nanti saja saya ceritakan ke penyidik. Mereka (Eko dan Dian) memang anak nakal," kata Haryo di Gedung KPK RI, Jakarta, Rabu (22/5/2013).

Haryo memenuhi panggilan KPK dan diperiksa sebagai saksi untuk keduanya. Dia mengatakan, keduanya pernah ketahuan akan melakukan transaksi. Ditjen Pajak pun hendak memproses keduanya.

"Kita, kan kerja sama itu sama Direktorat Indik. Sudah ketahuan, tetap saja dia transaksi, ya, kena," katanya.

Selain itu, Haryo mengaku sudah merekomendasi pemecatan keduanya pada Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany, tak lama setelah keduanya ditangkap KPK. "Sudah saya lakukan. Ya, hari itu juga," katanya.

Sebelumnya, KPK menetapkan Dian dan Eko sebagai tersangka atas dugaan menerima hadiah atau janji dari Manajer PT The Master Steel Effendi Komala dan Teddy Muliawan. Kedua Manajer Master Steel ini pun ditetapkan KPK sebagai tersangka. Diduga, pemberian uang kepada dua pemeriksa pajak ini berkaitan dengan kepengurusan tunggakan pajak PT The Master Steel.

Informasi dari KPK menyebutkan, perusahaan baja itu menunggak pembayaran pajak sekitar Rp 120 miliar. Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany beberapa waktu lalu mengungkapkan, pembayaran pajak perusahaan itu memang bermasalah.

Menurut Fuad, masalah pajak PT The Master Steel tersebut sudah masuk tahap penyidikan di Ditjen Pajak. Ada tim penyidik yang dibentuk untuk menangani masalah PT The Master Steel. Tim tersebut terdiri dari beberapa orang, di antaranya Dian dan Eko.

Seperti diberitakan, KPK menangkap Eko, Dian, dan Teddy di Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Rabu (15/5/2013) pagi. Sementara Efendy ditangkap di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

    Nasional
    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

    Nasional
    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

    Nasional
    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

    Nasional
    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

    Nasional
    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

    KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

    Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

    Nasional
    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

    Nasional
    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

    Nasional
    MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

    Nasional
    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

    Nasional
    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    [POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

    Nasional
    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com