Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Terduga Teroris Dikembalikan ke Keluarga

Kompas.com - 20/05/2013, 13:03 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari tujuh jenazah terduga teroris yang tewas ditembak Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, satu jenazah telah dibawa oleh pihak keluarga. Jenazah itu atas nama Budi alias Angga yang tewas dalam penyergapan di Bandung, Jawa Barat.

"Jenazah kelompok Abu Roban cs, sampai pagi ini, dari tujuh baru satu (jenazah) yang dibawa keluarga kembali, yaitu Budi alias Angga dari Jawa Barat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/5/2013).

Jenazah Budi telah dibawa oleh pihak keluarga pada Sabtu (18/5/2013) lalu, setelah hasil tes DNA dinyatakan sesuai. Tim DVI juga telah mendapat empat sampel pembanding lainnya dari pihak keluarga. Sebanyak tiga sampel pembanding telah dinyatakan cocok antara pihak keluarga dan jenazah. Tiga jenazah itu pun dalam proses untuk dikembalikan kepada keluarga.

Satu lainnya, yakni atas nama jenazah Abu Roban alias Bambang Nangka alias Untung, belum cocok.

"Yang tiga sudah dicocokkan atau sudah match, dan satu belum cocok termasuk Abu Roban," kata Boy.

Sampel pembanding Abu Roban, terang Boy, didapat dari seseorang yang mengaku kakak dari Abu Roban. Sebelumnya, tujuh terduga teroris tewas ditembak oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dalam penyergapan di sejumlah lokasi sejak Rabu (8/5/2013).

Dalam penyergapan di Bandung, Jawa Barat, Densus 88 menembak mati Budi alias Angga, Junet alias Encek, dan Sarame. Adapun Abu Roban tewas dalam penyergapan di Batang, Kendal, Jawa Tengah. Kemudian di Kebumen, mereka yang tewas atas nama Bastari, Toni, dan Bayu alias Ucup. Keterlibatan mereka adalah ikut mengumpulkan dana untuk aksi teror dengan merampok atau fa'i. Uang itu diduga telah digunakan untuk membeli bahan peledak, operasional dalam merencanakan aksi teror, dan melakukan pelatihan teror.

Kelompok pimpinan Abu Roban ini juga diketahui terkait DPO teroris Santoso dan Autat Rawa, serta Abu Omar, pemasok senjata api dari Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

    Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas PJ Kepala Daerah

    Nasional
    Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

    Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

    Nasional
    Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

    Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

    Nasional
    Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

    Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

    Nasional
    Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

    Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

    Nasional
    Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

    Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

    Nasional
    Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

    Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

    Nasional
    Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

    Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

    Nasional
    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

    Nasional
    Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

    Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

    Nasional
    Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

    Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

    Nasional
    Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

    Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

    Nasional
    Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

    Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

    Nasional
    Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

    Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

    Nasional
    Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

    Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com