Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rencana Kunjungan ke 3 Negara Ada Anggota DPR Pembolos

Kompas.com - 17/05/2013, 15:02 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Di tengah hiruk pikuk soal rendahnya kehadiran para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Komisi VII DPR akhirnya memutuskan melakukan studi banding ke tiga negara.

Di antara rombongan anggota Dewan yang ikut dalam studi banding itu, ternyata ada beberapa wakil rakyat yang masuk dalam daftar tingkat kehadiran di bawah 50 persen.

Berdasarkan data Badan Kehormatan DPR, tercatat ada tujuh anggota Komisi VII yang memiliki tingkat kehadiran yang minim dalam rapat-rapat paripurna.

Berikut rinciannya:

PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS)
1. Nurhasan Zaidi
- masa sidang IV (14 Mei-13 Juli): 40 persen
- masa sidang II (19 November-14 Desember) 25 persen.

PARTAI DEMOKRAT:
1. Milton Pakpahan
- masa sidang IV (14 Mei-13 Juli) 40 persen
2. Efi Susilowati
- masa sidang I (16 Agustus-25 Oktober) 44 persen
3. Sutan Bhatoegana
- masa sidang II (19 November-14 Desember) 25 persen

PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN (PDI-P)
1. Rachmat Hidayat
- masa sidang IV (14 Mei-13 Juli) 40 persen
- masa sidang II (19 November-14 Desember) 25 persen
2. Irvansyah
- masa sidang II (19 November-14 Desember) 25 persen

PARTAI GOLKAR
1. Azwir Dainy Tara
- masa sidang II (19 November-14 Desember) 25 persen

PARTAI AMANAT NASIONAL (PAN)
1. Alimin Abdullah
- masa sidang II (19 November-14 Desember) 25 persen

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)
1. Achmad Farial
- masa sidang II (19 November-14 Desember) 25 persen.

Wakil Ketua Komisi VII dari Fraksi PPP Achmad Farial mengungkapkan, anggota komisinya masuk dalam daftar BK lantaran pada masa sidang itu tengah melakukan kunjungan ke luar negeri.

"Diperiksa saja, itu pas kami berangkat ke Amerika. Semua rombongan yang masuk dalam tim kunker ke Amerika (Desember 2012) lalu masuk dalam daftar di BK. Jadi, bukan persoalan-lah karena mereka bukan bolos," ujar Farial, saat dihubungi pada Jumat (17/5/2013).

Rencananya, Komisi VII akan kembali melakukan studi banding ke luar negeri, yakni ke China (14-19 Mei), Norwegia (19-25 Mei), dan Selandia Baru (30 Juni-4 Juli). Sebanyak 22 anggota Komisi VII akan ikut dalam kunjungan itu, sementara 6 orang lainnya adalah staf ahli.

Kunjungan ini dilakukan atas undangan dari Dewan Energi Nasional (DEN) untuk menyusun Rancangan Kebijakan Energi Nasional (R-KEN) yang direncanakan untuk ditetapkan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR. Farial memastikan bahwa tim rombongan yang ikut dalam kunjungan itu bukanlah para pembolos.

"Buat apa kita ikut sertakan orang-orang yang tidak pernah ikut pembahasan dan tidak tahu apa-apa ke luar negeri," kata Farial. "Toh semua target Komisi VII selalu dipenuhi, seperti ratifikasi Nagoya dan ratifikasi Amsterdam," tambahnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com