JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Guruh Soekarnoputra, menilai, aturan tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang mewajibkan para wakil rakyat untuk hadir dalam rapat-rapat adalah hal yang kuno. Menurutnya, aturan itu harus diubah karena tidak efisien.
"Berpulang pada tata tertib, menurut saya harus diubah menyangkut kehadiran, tata cara rapat, dan sebagainya. Buat saya, apa yang dilakukan lembaga ini banyak hal yang kuno," ujar Guruh di Kompleks Parlemen, Senin (13/5/2013).
Guruh mengatakan, di era perkembangan informasi dan teknologi ini, anggota Dewan tidak perlu hadir di setiap rapat yang ada.
"Rapat itu apa sih, setiap anggota kan punya misi dari fraksi masing-masing. Jadi, misalnya, rapat itu sudah bisa diwakilkan anggota yang lain, jadi tidak perlu hadir karena bisa bekerja untuk yang lain hal," kata Guruh.
Semua aturan itu, kata dia, harus diubah total. "Ini semuanya mulai dari legislatif, eksekutif, yudikatif bobrok semua. Harus revolusi!" ujar adik Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri ini.
Lama tak terlihat
Sebelumnya, Guruh Soekarnoputra menghadiri rapat paripurna di Gedung Nusantara II DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/5/2013). Selama ini, ia jarang terlihat. Guruh hadir menjelang rapat paripurna itu ditutup oleh Ketua DPR Marzuki Alie. Pantauan Kompas.com, Guruh hadir sekitar pukul 11.36 WIB.
Kehadiran Guruh sontak membuat para peliput langsung mengerumuni putra Presiden pertama RI, Soekarno, itu. Seorang wartawan televisi pun langsung menyeletuk. "Dari mana saja, Mas? Kok enggak pernah kelihatan?" tanyanya.
Mendapat pertanyaan itu, Guruh pun menghentikan langkahnya. Ia membantah jarang terlihat di DPR. "Siapa bilang? Kamu saja yang tidak pernah lihat saya," ujar Guruh.
Ikuti berita terkait dalam topik:
Wakil Rakyat Kok Membolos!