JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan menyatakan, rencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat tandingan tidak rasional. Rencana ini dilontarkan mantan Ketua Dewan Pimpinan Cilacap Tri Dianto.
"Dia (Tri Dianto) kapasitasnya sebagai apa? Dibaca AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga) partai saja. Dia bukan lagi DPC," kata Syarief di Kantor Presiden Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Syarief yakin tak ada satu pun pengurus DPC ataupun DPD yang mendukung upaya KLB tandingan. Semua pengurus DPD dan DPC, kata dia, solid mendukung hasil KLB di Bali akhir Maret lalu.
"Kelihatan kan waktu (KLB). Kan terbuka, bisa lihat dari pertama sampai terakhir. Jadi, tidak usah ditanggapilah orang kaya gitu. Dia enggak punya legalitas, buat apa ditanggapi," pungkas Syarif.
Seperti diberitakan, Tri Dianto mengklaim setidaknya sudah ada 215 pengurus DPC dan 6 pengurus DPD yang mendukungnya membuat KLB tandingan. Ia menilai KLB di Bali yang menghasilkan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum DPP Demokrat tidak demokratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.