Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie: Saya Tidak Pernah Minta Jabatan

Kompas.com - 31/03/2013, 19:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com -- Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku tak pernah meminta jabatan apapun kepada Ketua Umum terpilih Susilo Bambang Yudhoyono. Marzuki mengatakan, SBY bahkan mengajaknya berdiskusi untuk memilih Ketua Harian yang akhirnya ditentukan Syarief Hasan. Padahal, kata Marzuki, ketika itu namanya kerap disebut sebagai calon Ketua Harian.

"Saya ini dari dulu tidak pernah minta jabatan, tapi saya tidak pernah menolak jika diberikan. Konsepnya seperti itu," ujar Marzuki dalam perbincangan dengan sejumlah wartawan di Hotel Sanur Paradise, Denpasar, Minggu (31/3/2013).

Marzuki mengaku pada pagi hari ini, SBY sempat mengontaknya untuk menanyakan pendapat tentang Ketua Harian. SBY meminta pandangan Marzuki jika Syarief Hasan menjadi Ketua Harian.

"Pagi-pagi saya ditelepon pak SBY melalui pak Wacik. SBY bilang, pak Marzuki ada dua pilihan dari hasil pandangan usulan-usulan dari DPD, menurut pak Marzuki yang mana?" katanya.

Marzuki menuturkan salah satu pilihannya yang diberikan SBY untuk jadi Ketua Harian adalah Syarief Hasan. Tetapi, ia tidak mengungkapkan pilihan kedua yang disodorkan SBY. Marzuki hanya menjelaskan saat itu dia membalas SBY dengan memberikan dua pandangan.

Dari persepsi partai, katanya, Syarief Hasan adalah sosok yang bagus. Selain itu, Syarief sebagai Menteri Koperasi dan UKM juga bisa menyosialisasikan visi dan misi Demokrat dan kerja Demokrat dalam setiap perjalanan dinasnya.

"Tetapi, pak SBY harus bisa meyakinkan bahwa dia sebagai menteri juga bisa melakukan kerjanya. Jadi tugas negara tidak terganggu," ucap Marzuki.

Namun di sisi lain, Marzuki mengatakan, jika orang yang menjadi Ketua Harian tidak memiliki jabatan di pemerintahan, maka kurang menguntungkan partai.

"Bagaimana pun juga seseorang yang punya jabatan portofolio pasti berbeda. Kalau pak Syarief sebagai menteri, tentu orang-orang akan ingat dia Demokrat juga," imbuh Marzuki. Dengan demikian, Marzuki justru mendukung penetapan Syarief Hasan sebagai Ketua Harian.

Seperti diketahui,SBY menetapkan tiga pengurus utama Partai Demokrat yang akan membantunya mengurus tugas kepartaian. Ketiga pengurus itu yakni EE Mangindaan menjadi Ketua Harian Dewan Pembina, Marzuki Alie sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi dan Syarief Hasan sebagai Ketua Harian DPP Partai Demokrat.

Pemilihan ketiga pengurus itu dilakukan melalui proses pembentukan formatur yang ditunjuk SBY. Para formatur itu kemudian menggodok sejumlah nama hingga akhirnya terpilihlah ketiga nama itu. Peran ketiganya adalah untuk membantu SBY menjalankan mesin partai. SBY mengaku akan lebih fokus menyelesaikan tugas-tugas negaranya hingga 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

    Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

    Nasional
    Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

    Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

    Nasional
    Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

    Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

    Nasional
    Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

    Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

    Nasional
    KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

    KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

    Nasional
    Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

    Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

    Nasional
    Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

    Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

    Nasional
    Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

    Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

    Nasional
    Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

    Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

    Nasional
    Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

    Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

    Nasional
    PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

    PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

    Nasional
    Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

    Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

    Nasional
    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

    Nasional
    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Nasional
    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com