Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Kasus Cebongan, Kompolnas Akan Bentuk Tim Independen

Kompas.com - 28/03/2013, 19:51 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) segera mengajukan permohonan kepada Presiden Susilo Bambang Yodhoyono (SBY) untuk membentuk tim independen. Hal itu sangat penting dilakukan, untuk mengungkap para pelaku kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2013) dini hari.

"Kita akan segera ajukan permohonan kepada presiden untuk membentuk tim independen, pasalnya ini kasus sangat besar yang tidak mungkin diselesaikan oleh polisi saja, perlu melibatkan semua pihak," tegas Anggota Kompolnas Edi Saputra Hasibuan saat dihubungi, Kamis (28/3/2013).

Lanjut Edi, kasus ini bukan masalah pembuktian oleh polisi, tapi yang dibutuhkan saat ini adalah koordinasi dan kerjasama dengan tim yang disebut tim independen.

"Jelas ini adalah kasus besar, sudah mencuat ke dunia international. Jika diurus sama polisi saja, saya yakin kasus ini tidak akan pernah selesai. Jadi perlu pembentukan tim independen untuk segera menguak kasus ini," katanya.

Edi juga mengatakan, sebelumnya presiden telah menyarankan kepada Panglima TNI dan Kapolri agar kasus ini diselesaikan secara bersama-sama.

Menurutnya, melihat kasusnya yang besar, Polri dan TNI tidak cukup untuk menguak kasus ini, tetapi harus dibentuk tim independen yang melibatkan semua elemen, seperti Komnas HAM, Kompolnas, termasuk masyarakat.

"Artinya semuanya harus ikut terlibat, jadi bukan hanya TNI ataupun polisi saja," kata Edi.

Edi mengimbau, mau tidak mau, kasus ini harus segera diselesaikan dengan penanganan yang serius, mengingat sudah mencuat di kalangan international.

"Ini perlu penanganan yang sangat serius. Kalau tidak ditangani, kepercayaan international kepada Indonesia akan berkurang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, gerombolan bersenjata api laras panjang, pistol, dan granat datang menyerang lapas, Sabtu (23/3/2013) dini hari. Dalam peristiwa itu, empat tersangka kasus pembunuhan anggota Kopassus, Sersan Satu Santosa, ditembak mati. Keempatnya adalah Gameliel Yermiyanto Rohi Riwu, Adrianus Candra Galaja, Hendrik Angel Sahetapi alias Deki, dan Yohanes Juan Manbait.

Serangan pelaku dinilai sangat terencana. Mereka melakukan aksinya dalam waktu 15 menit dan membawa CCTV lapas. Pelaku diduga berasal dari kelompok bersenjata yang terlatih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

    Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih Para Pemberani

    Nasional
    Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

    Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

    Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

    Nasional
    Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

    Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

    Nasional
    Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

    Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

    Nasional
    Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

    Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

    Nasional
    Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

    Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

    Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

    Nasional
    AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

    AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

    Nasional
    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Nasional
    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Nasional
    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Nasional
    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Nasional
    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com