Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saan Bantah Ikut Pertemuan Bahas "Uang Jasa" Anggaran Kepolisian

Kompas.com - 15/03/2013, 12:40 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa membantah informasi yang menyebutkan dirinya ikut dalam pertemuan di Restoran King Crab, Kawasan Bisnis Sudirman, Jakarta, sekitar 2010. Pertemuan tersebut diduga membahas uang jasa pengurusan anggaran kepolisian.

Menurut Saan, informasi itu hanya fitnah. Ia menduga ada permainan politik pihak tertentu yang mengarahkan opini publik. "Nama saya disebut bahkan digambarkan dalam karikatur yang 100 persen itu bohong, itu fitnah, itu seperti kejahatan politik melalui opini, itu benar-benar digambarkan yang tidak sesuai dengan kenyataan," kata Saan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (15/3/2013), saat mendampingi Anas Urbaningrum diperiksa.

Anas diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) di Korps Lalu Lintas Kepolisian RI. Saan juga mengaku siap dikonfrontasi dengan siapa pun yang disebut dalam pertemuan itu. Menurut pemberitaan Tempo, selain dihadiri Saan, pertemuan di Restoran King Crab tersebut juga dihadiri Anas Urbaningrum, mantan Bendahara Umum Partai Demokat Muhammad Nazaruddin, ketua panitia lelang proyek simulator SIM Ajun Komisaris Besar Teddy Rusmawan, dan Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi Budi Susanto. Adapun Budi ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus simulator SIM.

Informasi yang dimuat Tempo juga menyebutkan, dalam pertemuan di restoran itu, Nazaruddin meminta uang jasa pengurusan anggaran kepolisian. Besarnya sekitar 12 persen dari anggaran yang disetujui.

Selain membantah pertemuan di Restoran King Crab, Saan juga mengaku tidak ikut dalam pertemuan di Dharmawangsa, apalagi menerima uang terkait kepengurusan anggaran kepolisian tersebut.

“Itu fitnah besar, saya tidak pernah melakukan pertemuan dan menerima uang. Saya siap dikonfrontasi dengan siapa pun yang disebut dalam tuduhan itu,” ujarnya.

Saan pun mengaku akan memikirkan untuk menempuh langkah hukum terkait tudingan ini. “Saya katakan, ini semacam kejahatan politik melalui operasi opini. Ini hanya untuk mengait-ngaitkan orang yang tidak tahu-menahu dengan urusan ini,” katanya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Nasional
    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com