Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gede Prama SEKADAR JURU SAPU

Kompas.com - 10/03/2013, 03:32 WIB

Mengapa penjara?

Mungkin ini bagian dari cara saya memahami hidup. Saya merasa ada clue buat saya yang disembunyikan di penjara. Lama-lama saya merasa mulai ikut serta membersihkan pulau ini dari kekotoran setelah bom. Saya bersihkan dengan mengajarkan dharma.

Suara-suara yang didengar Gede Prama di kepalanya terus memintanya berguru. Bahkan, kemudian suara-suara itu menjelma menjadi sosok. Itulah kemudian yang mengantarkannya pergi ke India bertemu Dalai Lama pada tahun 2006. Setelah menunggu dua hari, Dalai Lama mendatanginya. ”Kami seperti sudah saling mengenal. Beliau bilang, jika harus memilih antara agama dan menyayangi orang, pilih menyayangi orang lain. Itu pesan beliau,” kata Gede Prama.

Bagaimana Anda bisa bertemu?

Lebih dari 1.500 orang hadir di Dharamshala dan semua ingin bertemu Yang Mulia Dalai Lama. Saya mungkin satusatunya orang dari Indonesia. Ketika berjalan dan melewati saya, tiba-tiba beliau berbalik dan memegang kepala saya.

Apa yang Anda cari dan temukan di penjara?

Sederhana sekali. Di penjara dan juga rumah sakit nama Tuhan paling sering dipanggil dengan penuh kesedihan. Maaf, kalau di pura atau wihara, Tuhan selalu dipanggil dengan nada gembira. Di penjara atau di rumah sakit Tuhan disebut dengan menangis. Di sini juga jadi tempat suci. Di situ saya mengerti, vibrasi baik tak hanya ada di tempat suci, tetapi juga ada di penjara dan rumah sakit.

Di penjara, mereka yang benar-benar penjahat itu kurang dari 10 persen. Lebih dari 90 persen orang-orang innocent, tidak sengaja melakukan kesalahan. Bahkan pembunuh pun membunuh karena khilaf. Misalnya, ada yang membunuh karena rumahnya ditimpukin.

Apa yang Anda bicarakan ketika di penjara?

Saya berkonsentrasi pada cinta kasih, kebajikan, dan kasih sayang. Orang baik itu seperti mulut, yang jahat ada di dubur. Kapan pun jika ada mulut harus ada dubur. Kalau mau menyapu jangan hanya mulut, dubur pun harus disapu. Jangan terlalu membenci orang jahat karena ia ada di semua zaman, sama dengan dubur yang selalu ada di setiap tubuh manusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com