Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Terancam Hukuman Seumur Hidup

Kompas.com - 23/02/2013, 07:05 WIB

Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat Ulil Abshar-Abdalla mengatakan, anggota Partai Demokrat akan menunggu sikap dan kebijakan Ketua Majelis Tinggi. ”Itu kerangka atau komitmen setelah rapimnas,” katanya.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan, menegaskan, ”Penetapan sebagai tersangka oleh KPK otomatis membuat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum harus mundur, sesuai pakta integritas yang ditandatangani semua kader Partai Demokrat.”

Menurut Syarifuddin, pakta integritas sudah secara eksplisit dinyatakan berbagai konsekuensi yang harus dipatuhi semua kader Partai Demokrat. Semua kader yang bermasalah dengan hukum harus mengundurkan diri atau bersedia diberhentikan.

”Kami sangat prihatin karena ada kader kami kembali yang kena masalah dugaan korupsi. Untuk mengantisipasi kekosongan kepemimpinan, Majelis Tinggi Partai Demokrat akan membicarakan lebih lanjut,” ujar Syarifuddin.

Semalam suasana di rumah Anas tampak ramai. Tidak hanya kader Partai Demokrat yang datang, tetapi juga warga. Namun, Anas tak bisa ditemui. Anas diinformasikan menggelar jumpa pers siang ini. Perbedaan sikap di antara kader mulai menguat.

Sekretaris Bidang Agama DPP Demokrat Makmun Murod mengatakan, pernyataan kader yang meminta Anas segera mundur tidak etis. ”Itu sangat tidak etis. Seharusnya mereka bersedih karena ketua umum ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya.

Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat Muhammad Rachmad mengatakan, dirinya akan mundur. ”Saya mengabulkan keinginan senior di Demokrat yang minta pendukung Anas mundur,” katanya begitu keluar dari rumah Anas, semalam.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa mengatakan, Anas menghargai proses hukum, tetapi masih bingung apakah masalah itu peristiwa hukum atau politik. ”Mas Anas pasti akan mencari keadilan, menemukan kebenaran,” katanya.

Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta seluruh kader partai tetap solid, bersatu, dan mendoakan agar Anas diberi ketabahan dan kekuatan. ”Ini semua merupakan musibah atas berbagai musibah terdahulu yang ada di PD,” ujar Ibas dalam pernyataan tertulis.

Siang hari, sebelum statusnya ditetapkan KPK, Anas meminta semua pihak tidak memberikan tekanan kepada KPK dalam kasus Hambalang. ”Biarkan KPK bekerja secara profesional, mandiri, tanpa tekanan opini, tanpa tekanan politik,” ujar Anas seusai shalat Jumat di Masjid Al Hikmah di dekat rumahnya di Duren Sawit, Jakarta Timur.

”Biarkan KPK bekerja tanpa tekanan sehingga prosesnya berjalan dengan tepat, profesional, dan adil,” ujar Anas.(BIL/K02/ATO/OSA/ANA/FER/WHY)

Baca juga:
Sekelumit Sosok Anas Urbaningrum
Masihkah Anas Siap Digantung di Monas?
Anas Urbaningrum Dicegah ke Luar Negeri
KPK Belum Tahan Anas Urbaningrum
Rekam Jejak Anas Urbaningrum di Skandal Hambalang

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

    Nasional
    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

    Nasional
    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

    Nasional
    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

    Nasional
    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

    Nasional
    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

    Nasional
    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

    Nasional
    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

    Nasional
    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

    Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

    Nasional
    Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

    Nasional
    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

    Nasional
    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

    Nasional
    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

    Nasional
    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

    Nasional
    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com