Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD Demokrat Protes Jero Wacik karena Minta Anas Mundur

Kompas.com - 04/02/2013, 14:52 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat menilai, cara yang diambil Jero Wacik dan tokoh senior Demokrat lainnya tak elegan dalam menyikapi penurunan dukungan publik terhadap Demokrat. Sekretaris DPD Demokrat DKI Jakarta Irfan Gani mengatakan, masalah internal partai tidak seharusnya dikomunikasikan ke pihak luar sebelum dibicarakan secara internal.

"Apa yang dikatakan Pak Jero Wacik itu pernyataan blunder. Seharusnya bisa cerdas dan santun dalam komunikasi politik. Mengapa tidak melalui mekanisme internal lebih dulu," kata irfan saat menerangkan pernyataan sikap DPD/DPC Partai Demokrat se-Indonesia di Jakarta, Senin (4/2/2013).

Sebelumnya, Jero mengatakan bahwa Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum dinilai memberikan kontribusi terhadap penurunan dukungan publik terhadap Demokrat. Ia pun menyatakan, Anas lebih baik mundur dari jabatannya. Hal ini menyikapi hasil survei Saiful Mudjani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas Demokrat hanya 8,3 persen. (Baca: Jero: Anas Mundur, Itu yang Terbaik)

Irfan mengungkapkan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat telah mengatur mekanisme penyampaian aspirasi kader terkait berbagai masalah di lingkup partai. Namun, beberapa tokoh senior Demokrat telah melangkahi mekanisme tersebut dengan terlebih dahulu mengungkap ke publik. Ia tidak menutup kemungkinan adanya konspirasi yang berupaya mendongkel Anas Urbaningrum dari kursi ketua umum partai.

"Bisa saja ada konspirasi dengan menciptakan opini yang tidak sehat untuk jatuhkan Ketum kami, Anas Urbaningrum," ujar Irfan.

Menurutnya, DPD/DPC Demokrat se-Indonesia tetap solid mendukung Anas dari upaya pihak-pihak yang ingin beriktikad mengambil langkah melengserkan Anas. Irfan juga menjelaskan bahwa pernyataan sikap ini mendapat dukungan dari 13 DPD se-Indonesia. Meski demikian, saat pernyataan sikap disampaikan, Irfan hanya didampingi oleh dua orang koordinator wilayah, masing-masing dari DPD NTT dan Jawa Tengah.

Jero membantah

Pagi ini, Jero Wacik, yang menjabat Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, membantah dirinya meminta Anas Urbaningrum mundur dari jabatannya sebagai ketua umum.

"Hubungan saya dengan Mas Anas baik sekali. Saya setipe dengannya, yang senang senyum. Tidak pernah saya bilang untuk mundur," kata Jero Wacik, yang juga Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat dalam jumpa pers mendadak di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/2/2013).

Menurut Menteri ESDM ini, saat jumpa pers di kediamannya pada Minggu sore kemarin, dia hanya mengatakan agar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan menyelamatkan partai. "Kalau Pak SBY tidak segera turun tangan, suara Partai Demokrat bakal menukik turun lagi," katanya.

Ia mengatakan, apa pun keputusan Ketua Dewan Pembina, semua kader Partai Demokrat pasti akan mendukungnya.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Demokrat "Terjun" Bebas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

    Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

    Nasional
    Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

    Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

    Nasional
    KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

    KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

    Nasional
    Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

    Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

    Nasional
    Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

    Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

    Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

    Nasional
    5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

    5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

    Nasional
    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

    Nasional
    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

    Nasional
    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

    Nasional
    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

    Nasional
    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

    Nasional
    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com