Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusun untuk Korban Banjir

Kompas.com - 22/01/2013, 02:53 WIB

Apa yang disampaikan Basuki didukung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia akan bertindak tegas merelokasi warga yang tinggal di bantaran kali dan waduk. ”Sekarang semua sudah merasakan akibatnya. Harus tegas, mereka pindah dari situ,” kata Jokowi di Balaikota.

Jokowi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai sosialisasi kepada warga yang tinggal di tepi Kali Ciliwung dan Waduk Pluit untuk mau dipindahkan ke rusun yang disediakan pemda.

Menurut Jokowi, ada tiga lokasi rusun yang dipilih Pemprov DKI, yaitu di Marunda, Pegadungan, dan Pulogebang. Ada 12 menara rusun dengan masing-masing 100 unit yang sudah bisa ditempati. Masih ada beberapa lokasi yang rencananya bakal dijadikan rumah susun sewa bagi warga yang tinggal di bantaran kali dan waduk, yaitu di Pasar Rumput dan gedung Dinas Teknis.

Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta Agus Subardono mengatakan, warga yang bisa menempati rusun harus diseleksi dan dibuktikan bahwa mereka benar-benar warga DKI Jakarta.

Transportasi

Rahmatiah (35), korban banjir warga Muara Baru RT 19 RW 17 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, menyatakan tertarik tinggal di rusun dengan tarif sewa maksimal Rp 371.000 per bulan itu. Namun, dia semakin jauh dengan tempat kerjanya di perusahaan pengolah hasil laut di Penjaringan.

”Rusun ini lebih nyaman dibandingkan kamar kontrakan di Muara Baru yang ukurannya hanya 2 x 3 meter dan ongkos sewanya Rp 150.000 per bulan. Tetapi, angkutan dari lokasi rusun terbatas,” ujarnya.

Pasangan Eko (27) dan Liana (25) mengungkapkan hal yang sama. Selama ini, keduanya mengontrak kamar kos di Muara Baru berukuran 9 meter persegi dan rentan banjir.

”Tertarik pindah, tetapi jarak ke tempat kerja empat kali lebih jauh,” kata Liana yang bekerja di pusat perbelanjaan di Pluit.

Selain masalah transportasi umum, warga juga mempertanyakan fasilitas pelayanan kesehatan, sekolah, dan pasar. Sebelumnya, sejumlah fasilitas ini dikeluhkan penghuni dan dinilai menjadi salah satu penyebab kurangnya minat warga tinggal di Rusun Marunda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com