Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyanyian Rhoma Bikin Taufiq Kiemas Cs Terkesima

Kompas.com - 08/01/2013, 15:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan Raja Dangdut Rhoma Irama di lobi Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (8/1/2013) pagi, mengundang perhatian para wartawan. Rhoma, yang tampak mengenakan kemeja lengan panjang warna merah itu, datang ditemani oleh sekitar enam orang rekannya. Mereka datang atas nama Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI).

"Saya datang mau ketemu Pak Taufiq (Ketua MPR Taufiq Kiemas) sudah menunggu," ujar Rhoma, sambil tergesa-gesa masuk ke dalam lift.

Kedatangan Rhoma pun langsung disambut oleh Pimpinan MPR yang ketika itu hadir lengkap yakni Ketua MPR Taufiq Kiemas dan para wakilnya Hajriyanto Y Thohari, Melanie Leimena, dan Ahmad Farhan Hamid.

"Tumben-tumbenan ini MPR ramai wartawan. Cuma gara-gara bang Haji ini," ujar Taufiq sambil tertawa.

Tanpa basa-basi, Rhoma langsung menjelaskan maksud dan tujuannya datang ke MPR. Menurut Rhoma, kedatangannya dan rekan-rekannya dari PAMMI adalah untuk mendukung MPR menyosialisasikan empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Ia juga menegaskan, kedatangannya sama sekali bukan terkait dengan wacananya yang akan menjadi calon presiden.

"Kami ke mari bukan dalam rangka memiliki tendensi politik apa pun. Tapi PAMMI sudah komitmen untuk melaksanakan Pancasila. Insya Allah kami mohon antara PAMMI dan MPR buat MOU, untuk bisa menyosialisasikannya dengan seluruh artis dangdut," kata Rhoma.

Rhoma menyebutkan, dalam lagu-lagu Dangdut yang diciptakannya juga kerap mengandung pesan moral tentang Pancasila. Pernyataan Rhoma ini pun langsung mengundang celetukan yang memintanya bernyanyi.

"Ya, kalau Bang Rhoma mau bernyanyi untuk kita itu bagus juga," ujar Taufiq.

Entah kenapa, hari ini Rhoma justru tampak malu-malu bernyanyi. Sebelum bertemu Pimpinan MPR, Rhoma juga sempat diminta bernyanyi, namun ia menolak. "Saya kalau nyanyi, profesional dibayar," katanya sambil tertawa.

Setelah didesak para Pimpinan MPR, Rhoma akhirnya mau bernyanyi. "Tapi lagu Mars PAMMI saja ya," katanya.

Dua bait lagu Mars PAMMI pun didendangkannya diikuti oleh para pengurus PAMMI yang ada di dalam ruangan. Sontak ruang rapat MPR pun menjadi disemarakan dengan liukan cangkok khas Melayu dari para musisi dangdut yang hadir. Rupanya, tidak hanya pimpinan MPR yang tampak asik mendengar Rhoma berdendang, Rhoma juga terlihat asik dan terus benyanyi. Satu per satu lagu ciptaannya akhirnya dinyanyikan.

"Saya punya lagu juga soal Pancasila. Begini nih lagunya," tutur Rhoma menyanyikan lagu "Hak Azasi" yang diciptakannya pada tahun 1977.

Tak hanya Rhoma yang bernyanyi, tetapi musisi dangdut PAMMI pun juga ikut berdendang. Sementara, empat Pimpinan MPR hanya diam menikmati suara si Raja Dangdut.

"Ya, saya terima kasih sekali bang Rhoma sudah bisa datang. Tumben-tumbennya MPR ramai dan MPR hari ini digoyang Rhoma Irama," imbuh Taufik.

Musik Rhoma khas dangdut Melayu yang menyiarkan dakwah telah membuat Rhoma dinobatkan sebagai Raja Dangdut. Basis massa penggemarnya inilah yang membuatnya percaya diri dan menyatakan siap menjadi calon presiden.

"Tidak jadi Presiden pun, saya tetap Raja," seloroh Rhoma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com