Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Kami Perlakukan Penyidik secara Profesional

Kompas.com - 21/11/2012, 19:27 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Komisi Pemberantasan Korupsi mengaku sudah profesional memperlakukan penyidik Kepolisian yang bertugas di KPK. Hal ini disampaikan Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Rabu (21/11/2012).

"Yang pasti KPK perlakukan mereka secara profesional," katanya.

Pernyataan Johan ini menanggapi keluh kesah mantan penyidik KPK yang disampaikan dalam rapat tertutup Kepolisian dengan Komisi III DPR sore tadi. Anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan mengungkapkan kalau para penyidik yang didampingi dengan Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Sutarman dan Direktur Tindak Pidana Korupsi Noer Ali itu mengeluhkan ketidakprofesionalan KPK dalam menangani kasus.

Mereka, kata Trimedya, juga mengatakan, ada perlakukan berbeda dari pimpinan KPK di antara penyidik. Ada penyidik yang seolah dijadikan anak emas oleh pimpinan. Sementara menurut Johan, lembaganya tidak membeda-bedakan penyidik yang satu dengan yang lain. Semua penyidik diperlakukan sama. Bahkan, lanjutnya, saat mengajukan pengunduran diri, para penyidik Kepolisian itu mengaku sudah mendapat pengalaman berharga selama bertugas di KPK.

"Kami merasa apa yang kami lakukan pada penyidik dari Polri, semua sama. Pengunduran diri yang disampaikan secara resmi, bukan kekecewaan pada KPK tapi mereka merasa di KPK itu ada nilai tambah," ujarnya.

Meskipun demikian, kata Johan, para mantan penyidik KPK itu berhak menyampaikan apapun di hadapan DPR. "Saya kira itu harus dilepaskan dari kami di KPK. Itu hak yang bersangkutan untuk bicara pada siapapun. Mengenai apa yang disampaikan pada Komisi III, kami juga tidak tahu, tapi itu hak mereka," tambahnya.

Mengenai pertemuan Kepolisian dengan Komisi III DPR, Sutarman mengatakan, rapat itu digelar untuk mencari formulasi untuk memperkuat KPK dan Polri dalam pemberantasan maupun pencegahan korupsi.

Ketua Komisi III I Gede Pasek Suardika mengatakan, pihaknya bertanya banyak hal mengenai situasi di KPK kepada para mantan penyidik KPK. Salah satunya terkait penyadapan. Dia beralasan keterangan mereka diperlukan untuk perbaikan KPK dan kepolisian.

"Kita minta masukan untuk ke depan seperti apa KPK yang ideal dari versi mereka yang berpengalaman di sana. Kan lebih objektif. Mereka menceritakan suasana kerja di sana (KPK). Pokoknya masukan konstruktif, positif," kata Pasek di Gedung DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com