Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Satu Terduga Teroris Poso Tokoh Masyarakat

Kompas.com - 03/11/2012, 14:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penangkapan dua terduga teroris di Poso, yakni Yasin dan Khalid, sempat menimbulkan reaksi warga Desa Kanyamaya. Sebab, Yasin alias MY dikenal sebagai tokoh masyarakat setempat, sementara Kholid polisi hutan yang merupakan PNS aktif.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar tidak menampik hal tersebut. Namun diingatkannya bahwa polisi menangkap terduga teroris berdasarkan alat bukti yang ada, tidak melihat latar belakang terduga teroris itu.

"Jadi semua upaya yang dilakukan, terutama upaya paksa, mulai dari penangkapan selalu didasarkan alat bukti yang diperoleh tim penyidik Satgas Penegakan Hukum. Jadi penangkapan itu apabila hasilnya alat bukti cukup bisa dikenakan apa yang dikatakan tadi, mungkin dikenal sebagai tokoh," kata Boy dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (3/11/2012).

Warga sempat bereaksi atas penangkapan kedua orang itu. Pasalnya, Yasin adalah tokoh masyarakat yang disegani masyarakat. Sementara Kholid merupakan pegawai negeri sipil aktif yang bertugas sebagai polisi hutan. Warga tidak percaya kedua orang itu terkait jaringan teroris.

Boy menyadari adanya penolakan masyarakat itu, sehingga siang ini juga kepolisian melakukan pertemuan dengan unsur Pemda, termasuk DPRD bersama Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolres Poso untuk menjaga situasi keamanan.

"Ada beberapa hal yang dibicarakan terkait rencana pelaksanaan otopsi pelaku yang berinisial K (Kholid), kemudian rencana pengembalian jenazah ke pihak keluarga," kata Boy.

Adapun, dari informasi yang dihimpun kontributor Kompas TV, Riga Daniswara, di Poso, menunjukkan bahwa korban tewas atas nama Kholid. Ia diduga berperan sebagai pembuat peta jalan di hutan Tamanjeka. Wilayah Tamanjeka diduga sebagai basis kekuatan teroris di Poso.

Dua polisi ditemukan tewas di wilayah itu beberapa waktu lalu. Kelompok Tamanjeka juga diduga sebagai pelaku sejumlah aksi teror di Poso.

Sebelumnya, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap Tomo alias Yasin alias MY dan juga Kholid alias K di Kota Poso, Sulawesi Tengah pada Sabtu pagi tadi. Kholid tewas setelah ditembak aparat kepolisian saat melempar bom pipa ke arah aparat. Jenazah Kholid kemudian diotopsi di Palu.

Polisi menyatakan bahwa kedua terduga teroris itu merupakan bagian jaringan Santoso. Santoso adalah buronan teroris paling dicari saat ini. Anggota Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror termasuk dalam aksi penembakan tiga anggota Polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011. Ia juga sempat memimpin pelatihan teroris di Poso.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

    Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

    Nasional
    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

    Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

    Nasional
    Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

    Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

    Nasional
    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com