Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Tersangka Simulator Kembali "Ngantor" di Kepolisian

Kompas.com - 02/11/2012, 14:09 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga tersangka kasus dugaan korupsi proyek simulator surat izin mengemudi (SIM) kembali berdinas di kepolisian. Ketiganya adalah Brigadir Jenderal Polisi Didik Purnomo, Ajun Komisaris Besar Polisi Teddy Rusmawan, dan Komisaris Polisi Legimo

"Iya (kembali berdinas). Bagaimana kelanjutan ketersangkaan yang bersangkutan adalah kewenangan penyidik KPK," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (2/11/2012).

Seperti diketahui, tiga tersangka asal kepolisian tersebut tak lagi mendekam di tahanan sejak Kamis (1/11/2012) dini hari. Masa penahanan ketiganya yang ditahan di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok, tidak diperpanjang oleh penyidik. Mereka pun terhitung telah menjalani masa tahanan selama 90 hari. Meski bebas dari tahanan, kasus yang menjerat kepada para tersangka ini tetap diproses oleh penyidik KPK. Secara resmi, Polri telah menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada KPK. 

Boy menjelaskan, Didik yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Polri kini menjadi Perwira Tinggi (Pati) Mabes Polri. Jabatan Waka Korlantas sendiri telah diisi oleh Brigadir Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto. Adapun Teddy dan Legimo sebagai perwira menengah (Pamen) di Korlantas. Teddy sebelumnya menjabat sebagai Kepala Primer Koperasi Polisi dan Legimo sebelumnya sebagai Bendahara Korlantas. Mereka akan kembali berdinas tanpa menempati jabatan struktural di Korps Bhayangkara itu.

"Kalau Pak Didik itu sebagai Pati Mabes Polri. Pak Teddy dan Legimo sebagai Pamen dari Korlantas, tanpa jabatan. Jadi, yang bersangkutan sudah tidak ada tugas struktural di sana," ujar Boy.

Menurut Boy, ketiganya juga tetap menjalani proses hukum yang kini disidik oleh KPK. Kompol Legimo telah menjalani pemeriksaan di KPK, Kamis (1/11/2012). Begitu pula dengan Teddy dan Didik yang diperiksa penyidik KPK hari ini.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dugaan Korupsi Korlantas Polri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

    Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

    Nasional
    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com