JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Nanan Sukarna mengaku sudah antikorupsi sejak dahulu hingga saat ini mengabdi di Kepolisian. Nanan mengatakan tidak pernah melegalkan praktik korupsi di tubuh Polri.
"Ini bukan soal melegalkan (korupsi). Kan dari zaman baheula saya sudah antikorupsi. Sampai sekarang juga," ujar Nanan di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/10/2012).
Pernyataan Nanan ini menjawab berbagai komentar atas pernyataannya saat Seminar Nasional Komisi Kejaksaan, Kamis (11/10/2012) pekan lalu. (Baca: "Wakapolri: Siapa yang Bisa Hidup Hanya dari Gaji?")
Pada seminar itu, Nanan menyatakan bahwa gaji kecil merupakan salah satu sumber korupsi. Menurut Nanan, tak munafik bila dari gaji yang tidak mencukupi, seseorang akan mencari penghasilan di luar gaji. Mencari pengasilan dengan melakukan suatu usaha menjadi sisi positifnya. Sisi negatifnya, melakukan praktik korupsi untuk mendapatkan penghasilan lebih.
"Angkat tangan yang sudah bersih? yang hanya hidup dari gaji saja, coba? Jadi kita enggak usah munafik. Termasuk saya, kalau hanya dari gaji enggak cukup juga," kata Nanan saat itu.
Pernyataan itu dinilai sebagai pernyataan yang melegalkan korupsi di tubuh Polri. Namun, menurut Nanan, tidak demikian. Pernyataannya itu sebagai bentuk mencari solusi untuk mencegah praktik korupsi. Salah satunya adalah memerhatikan anggota yang dianggap berpenghasilan kurang.
"Yang saya angkat saat itu adalah bagaimana mencari solusi agar tidak korupsi. Salah satu yang perlu jadi perhatian pemimpin-pemimpin itu di semua level, bagaimana memerhatikan anggota kita yang menurut mereka enggak cukup gajinya," papar Nanan.
Ia melanjutkan, pernyataannya dalam seminar itu untuk mengingatkan para pemimpin yang mengikuti acara tersebut agar memerhatikan bawahannya. Penghasilan yang tidak mencukupi juga bisa menjadi perhatian pemerintah.
"Kan, waktu itu yang hadir para komandan, para pemimpin, bagaimana memerhatikan anggota yang merasa gajinya kurang supaya tetap tegar. Gitu loh maksudnya," tambahnya.
Menurut Nanan, mencegah praktik korupsi penting dilakukan saat ini. Pemimpin berperan dalam pencegahan itu. "Gaji kecil, tapi dengan pemimpin yang jadi tauladan, pemimpin yang melayani anak buah, pemimpin konsultan buat anak buahnya, pemimpin yang tampil sebagai quality assurance bagi anak buahnya, dan anti-KKN," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.