Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Salah Besar, Survei untuk Prediksi Hasil Pemilu 2014

Kompas.com - 14/10/2012, 20:36 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan hasil survei saat ini untuk memprediksi perolehan di Pemilu 2014 dinilai sebagai kesalahan besar. Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal DPP Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy alias Romi di Jakarta, Minggu (14/10/2012), menyikapi hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI).

"Parpol yang lolos verifikasi dan menjadi peserta pemilu aja belum ketahuan. Apalagi yang dapat dukungan," kata Romi.

Sebelumnya, menurut LSI, parpol berhaluan massa Islam terancam tak masuk lima besar pada Pemilu 2014 . Partai politik yang masuk lima besar dikuasai penuh partai politik berhaluan nasionalis.

Romi mengatakan, survei ibarat termometer yang hanya bisa memprediksi perolehan pada saat sampling digelar. Bahkan, survei bisa tidak valid dalam sepekan ketika ada faktor lain yang berperan dalam pemilu. Hal itu tampak pada hasil survei ketika Pilkada DKI Jakarta putaran pertama.

Romi menjelaskan, ada empat faktor yang mempengaruhi perolehan suara parpol, yakni figur yang berkarakter, struktur yang mengakar, manuver yang masif, dan logistik yang memadai. Survei LSI hanya bisa memotret faktor figur dan logistik.

"Sedangkan faktor kedua dan ketiga hanya operasional sesaat menjelang pemilu digelar sehingga akan selalu luput dari analisis survei," kata dia.

Romi mengatakan, jika dua faktor itu yang dilihat, maka parpol nasionalis bakal mendapat tingkat dukungan yang lebih baik. Dari segi figur, kata dia, harus diakui jam terbang pimpinan parpol Islam masih jauh dibawah pimpinan nasionalis.

Adapun terkait logistik, tambah Romi, jelas parpol nasionalis banyak diisi oleh konglomerat. Bahkan ada yang memiliki media. "Padahal kampanye modern adalah kampanye media. Jadi bagaimana mau ditandingi? Parpol Islam kalau mau iklan bayar. Sementara sebagian parpol nasionalis tak perlu bayar karena iklan di TV sendiri," kata dia.

Romi mengaku yakin jika dua faktor lain dijalankan maka hasil pemilu nantinya pasti akan jauh berbeda dengan survei saat ini. "Buktinya bisa dibaca pada survei yang diumumkan LSI seminggu sebelum pemilu 2004 dan 2009 . Angka perolehan PPP jauh di atas prediksi yang hanya sekitar 1-2 persen," pungkas Wakil Ketua Komisi IV DPR itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Nasional
    Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

    Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

    Nasional
    Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

    Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

    Nasional
    Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

    Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

    Nasional
    Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

    Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

    Nasional
    Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

    Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

    Nasional
    Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

    Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

    Nasional
    Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

    Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

    Nasional
    Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

    Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com