Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angie Tak Sendirian Giring Proyek

Kompas.com - 11/10/2012, 12:09 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Angelina Sondakh tidak sendirian menikmati uang dari Grup Permai terkait pembahasan anggaran proyek perguruan tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional. Hal itu diungkapkan mantan staf pemasaran Grup Permai, Mindo Rosalina Manulang, saat bersaksi dalam persidangan kasus dugaan penerimaan suap penganggaran proyek Kemendiknas serta Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan terdakwa Angelina Sondakh, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (11/10/2012).

Rosa mengatakan, Angelina alias Angie pernah mengaku pembahasan anggaran dilakukan bersama teman-temannya di DPR. Grup Permai, kata Rosa, sudah menyerahkan Rp 15 miliar ke Angelina untuk pembahasan anggaran proyek perguruan tinggi di Kemendiknas.

"Ya saya juga enggak nanya itu untuk Ibu (Angelina) sendiri atau untuk orang lain. Cuma di BBM dibilang (Angelina) untuk pembahasan itu, dia (Angelina) sama teman-teman," kata Rosa.

Menurutnya, uang Rp 15 miliar itu merupakan bagian dari commitment fee atau imbalan atas jasa Angelina menggiring anggaran proyek Kemendiknas. Uang Rp 15 miliar merupakan setengah dari fee yang disepakati. Sesuai dengan kesepakatan, fee diberikan 50 persen saat pembahasan berlangsung. Sisanya diberikan setelah Daftar Isian Pagu Anggaran (DIPA) turun.

Adapun total fee yang disepakati Angie dengan Grup Permai besarnya lima persen dari nilai total anggaran proyek perguruan tinggi Rp 600 miliar. Saat ditanya hakim lebih jauh, Rosa mengatakan, Angelina pernah menyebut nama rekannya di DPR yang ikut membantu penggiringan anggaran.

"Ibu (Angelina) bicara, tapi saya enggak cek lagi. Ibu bilang temannya, Pak Koster," ucap Rosa.

Koster yang dimaksud Rosa itu adalah anggota Komisi X DPR, I Wayan Koster. "Dari Fraksi PDI-P kayaknya," tambah Rosa.

Dalam kasus ini, Angelina atau Angie didakwa menerima pemberian atau janji berupa uang senilai total Rp 12 miliar dan 2.350.000 dollar AS (Rp 21 miliar) dari Grup Permai. Pemberian tersebut diduga berkaitan dengan upaya penggiringan proyek di Kemendiknas dan Kemenpora. Menurut Rosa, dirinya diperkenalkan ke Angelina oleh bosnya, Muhammad Nazaruddin, pada awal 2010.

Berita terkait perkembangan persidangan kasus ini dapat diikuti dalam topik "Dugaan Suap Angelina Sondakh"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com