Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rincian Uang yang Diterima Angie Versi Dakwaan

Kompas.com - 07/09/2012, 08:16 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Angelina Sondakh, didakwa menerima pemberian atau janji dari Grup Permai senilai total Rp 12 miliar dan 2.350.000 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 22 miliar. Pemberian tersebut merupakan imbalan atau fee atas jasa Angelina alias Angie dalam menggiring anggaran untuk proyek program pendidikan tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional serta program pengadaan sarana prasarana olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Adapun yang dimaksud dengan "menggiring anggaran" adalah mengusahakan agar program kegiatan berupa proyek-proyek pembangunan atau pengadaan dan nilainya dapat disesuaikan dengan permintaan Grup Permai, perusahaan milik Muhammad Nazaruddin.

Berdasarkan surat dakwaan yang dibacakan tim jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (6/9/2012), uang imbalan tersebut diterima Angie secara bertahap di sejumlah tempat. Rinciannya, sebagai berikut:

MARET 2010
Pada 12 Maret 2010 dikeluarkan uang dari kas Grup Permai sebesar Rp 70 juta dan 100.000 dollar AS pada 13 Maret 2010. Uang tersebut diserahkan kepada Angie melalui Jefry selaku kurir seperti yang diminta mantan Putri Indonesia tersebut.

APRIL 2010
Pada 19 April 2010 dikeluarkan uang dari kas Grup Permai sebesar Rp 2,5 miliar untuk pembayaran dukungan kepada terdakwa Angie dalam rangka pengurusan proyek universitas 2010. Pemberian uang tersebut sebelumnya diawali komunikasi Angie dengan Mindo Rosalina Manulang melalui BlackBerry Messenger (BBM) tanggal 10 April 2010.

Dalam transkrip BBM yang didapat KPK, Angie mengatakan kepada Rosa, "So far (sejauh ini) yang punya lalu aman, yang baru sedang fight makanya perlu pelumas."

Menurut surat dakwaan, uang miliaran rupiah dari Grup Permai itu dimasukkan ke dalam kardus berwarna putih dan coklat lalu diantarkan staf Grup Permai ke Mal Ambasador untuk diserahkan ke Angie melalui Jefry. Setelah serah terima, keesokan harinya Angie mengirimkan BBM kepada Rosa dengan berkata, "Aman, terima kasih ya itu."

MEI 2010
Pada 3 Mei 2010, dikeluarkan kas Grup Permai sebesar Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar pada 4 Mei 2012 sebagai dukungan kepada Angie dalam rangka keperluan APBN 2010 terkait proyek universitas. Uang tersebut diantarkan kurir Grup Permai untuk diserahkan ke Angie melalui Jefry selaku kurir yang telah menunggu di daerah sekitar Senayan, Jakarta Selatan, sebagaimana permintaan Angie.

Pada 5 Mei 2010, dikeluarkan lagi uang dari kas Grup Permai sebanyak dua kali, yakni pagi harinya Rp 2 miliar dan sorenya sebesar Rp 3 miliar. Pengeluaran kas Grup Permai tersebut dalam rangka pengurusan proyek Kemenpora 2010. Terkait proyek itu, Angie selaku Ketua Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Anggaran Komisi X dan anggota Komisi X, I Wayan Koster, meminta uang Rp 5 miliar untuk kepengurusan anggaran wisma atlet.

Permintaan itu pun dipenuhi Grup Permai. Pada pagi hari diantar uang Rp 2 miliar dalam kardus printer ke ruangan Wayan Koster di lantai 6 Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta. Sore harinya, kembali diantar ke ruangan kerja Wayan Koster uang senilai Rp 3 miliar yang dibungkus kardus rokok.

JUNI 2010
Pada 19 Juni 2010 dikeluarkan uang dari kas Grup Permai sebanyak dua kali, masing-masing 100.000 dollar AS sehingga totalnya 200.000 dollar AS. Uang tersebut sebagai pembayaran commitment fee untuk Angie terkait pengurusan proyek universitas 2010. Angie setuju mengupayakan nilai proyek universitas sebesar Rp 400 miliar dari Rp 600 miliar yang diminta. Lagi-lagi, pemberian uang dilakukan melalui Jefry di Restoran Paparon’s Pizza, di Warung Buncit, yang tidak jauh dari kantor Grup Permai di Mampang, Jakarta Selatan.

SEPTEMBER 2010
Pada 2 September 2010 dikeluarkan uang dari kas Grup Permai sebesar 150.000 dollar AS sebagai pembayaran commitment fee kepada Angie terkait kepengurusan proyek universitas 2010. Uang tersebut diserahkan ke Wayan Koster di Hotel Century, Jakarta, atas permintaan Angie.

"Kemudian Wayan Koster memberi isyarat agar uang dalam bungkusan kado itu diserahkan ke asisten Koster di salah satu pojok lobi hotel," kata jaksa Agus Salim.

OKTOBER 2010
Pada 14 Oktober 2010 dikeluarkan uang dari kas Grup Permai sebanyak dua kali, yaitu 300.000 dollar AS dan 200.000 dollar AS, sebagai dukungan kepada Angie dan Wayan Koster terkait proyek universitas 2010. Sebelum penyerahan uang, Mindo Rosalina Manulang menghubungi Angie melalui BBM tanggal 13 Oktober 2010 yang antara lain mengatakan, "Yang saya kasih punya Bali dulu ya, BU. Punya Ibu belakangan, tapi pasti. Saya sedang ngumpulin apel Washington-nya." Uang miliaran rupiah tersebut kemudian diserahkan kepada Angie melalui kurir penerima bernama Alex.

Pada 17 Oktober 2010 kembali dikeluarkan dari kas Grup Permai sebesar 400.000 dollar AS untuk Angie dan Wayan Koster terkait proyek universitas 2010. Uang tersebut dibungkus kertas kado dan diantarkan staf Grup Permai ke ruangan Koster di lantai 6 Gedung DPR, dan diterima staf Koster.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

    Nasional
    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

    Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

    Nasional
    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

    Nasional
    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

    Nasional
    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com