Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran BNPT, Polri, dan BIN Terancam Dipotong

Kompas.com - 10/09/2012, 15:04 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran tiga lembaga yaitu Badan Intelijen Negara (BIN), Kepolisian RI (Polri), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terancam dipotong. Ketua Komisi I (membidangi keamanan dan pertahanan) Mahfudz Siddiq mengatakan, alokasi anggaran ketiga lembaga itu cukup besar. Akan tetapi, aksi teror cenderung meningkat. Menurutnya, hal itu disebabkan tidak adanya kekompakan ketiga institusi tersebut dalam menangani aksi teror.

"Anggaran mereka besar-besar. Tapi, ketiga lembaga ini tidak kompak, jalan sendiri-sendiri dalam persaingan dapat anggaran yang besar-besar tadi. Kalau anggarannya ditambah, lalu kasus terorisme muncul terus, mending dipotong lah," ujar Mahfudz, di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (10/9/2012).

Mahfudz menilai, ketiga lembaga tersebut belum memiliki grand design yang sama dalam menangkal aksi teror. Jika aksi terorisme tidak ditindaklanjuti, kata Mahfudz, para akan semakin represif dan menyuburkan aksinya. Oleh karena itu, baik BIN, Polri, dan BNPT, menurutnya, tidak seharusnya meminta kenaikan anggaran.

"Komisi I melihat dalam menentukan anggaran yang harus diperhatikan itu kinerja dulu. Kalau kinerjanya jelek terus kan tidak etis kalau dinaikkan," tambahnya.

Hal berbeda diungkapkan Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hassanuddin. Menurutnya, anggaran untuk BIN layak untuk dinaikkan. Ia menilai, kinerja BIN tergolong bagus dalam menanggulangi aksi teror. Kenaikan anggaran akan mendongkrak kinerja lembaga intelijen negara itu dalam menanggulagi terorisme.

"Menurut hemat saya, kemampuan intelijen dapat ditingkatkan dengan kenaikan anggaran yang cukup. Anggaran itu bisa untuk pelatihan intelijen yang cukup ampuh menanggulagi terorisme," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Wakil Kepala BIN Ma'ruf Syamsuddin mengaku tidak ambil pusing dengan ancaman pemotongan anggaran bagi lemganya. Ia menekankan, BIN akan lebih memfokuskan diri pada penanganan aksi teror, daripada mengajukan kenaikan anggaran kepada Komisi I.

"Pemotongan anggaran itu kan terserah maunya Komisi I. BIN nurut kok kalau nanti dipotong," kata Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

    MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

    Nasional
    Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

    Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

    Nasional
    Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

    Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

    Nasional
    Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

    Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

    Nasional
    Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

    Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

    Nasional
    Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

    Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

    Nasional
    Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

    Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

    Nasional
    Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

    Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

    Nasional
    Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

    Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

    Nasional
    Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

    Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

    Nasional
    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

    Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

    Nasional
    Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

    Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

    Nasional
    Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

    Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

    Nasional
    Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

    Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

    Nasional
    Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

    Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com