Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tak Turun Tangan, Konflik KPK dan Polri Bisa Berulang

Kompas.com - 01/08/2012, 11:02 WIB
Sidik Pramono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan berpotensi terulang manakala KPK menangani kasus yang menyangkut kedua institusi tersebut. Sudah semestinya Presiden berperan menangani kemungkinan konflik tersebut.

Direktur Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar menekankan bahwa potensi konflik bisa ditengahi jika Presiden punya kemauan politik mengakhiri kondisi yang bisa saling sandera itu.

Jika kepolisian dan kejaksaan tidak memihak agenda pemberantasan korupsi yang dijalankan KPK, manakala Presiden tak berani mengambil keputusan tegas, kondisi yang sulit tetap berpotensi terulang.

"Akan terus terjadi kalau KPK mau menyikat kepolisian dan kejaksaan. Akhirnya yang ada hanya 'cicak-buaya' versi kedua dan seterusnya," ujar Zainal, Selasa (31/7/2012).

Zainal berpendapat, problemnya terletak pada konsepsi kelembagaan independen KPK. Struktur KPK saat ini membutuhkan penyidik tenaga pinjaman dari kepolisian dan kejaksaan. KPK pasti kesulitan jika bersikeras menyidik kasus yang menyangkut kedua institusi tersebut.

Konstruksi undang-undang pun tidak jelas memberikan konsep hubungan antarlembaga. KPK dinyatakan bisa melakukan koordinasi dan supervisi. "Tapi begitu pelaksanaan, selalu ribet administratif," sebut Zainal.

Pada Selasa pagi, penyidik KPK menggeledah Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Penggeledahan itu terkait kasus dugaan korupsi pengadaan simulator kendaraan roda dua dan roda empat Polri tahun 2011.

Seusai penggeledahan, penyidik KPK sempat tidak diizinkan meninggalkan Gedung Korlantas. Penyidik KPK pun dilarang membawa barang bukti berupa dokumen lelang asli pengadaan simulator, rekening koran milik Primer Koperasi Polisi Korlantas (Primkoppol) Korlantas Polri, serta hard disk, dan perangkat komputer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

    Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

    Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

    Nasional
    Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

    Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

    Nasional
    Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

    Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

    Nasional
    Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

    Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

    Nasional
    Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

    Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

    Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

    Nasional
    AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

    AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

    Nasional
    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Nasional
    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Nasional
    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Nasional
    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Nasional
    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com