Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Ada Skenario Lain Pencapresan Golkar

Kompas.com - 27/06/2012, 19:00 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tanjung menilai tidak menutup kemungkinan ada skenario lain dalam penetapan calon presiden dari Partai Golkar untuk menghadapi Pemilu 2014. Menurut Akbar, skenario lain akan dipikirkan jika elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical tidak sesuai dengan harapan internal.

Akbar mengatakan, internal partai perlu terus mencermati tingkat elektabilitas Ical secara berkala setelah penetapan sebagai capres dalam rapat pimpinan nasional pada 1 Juli 2012 di Bogor. Pasalnya, kata dia, setelah ditetapkan, semua kader mulai mensosialisasikan Ical sebagai capres.

Selama sosialisasi itu, tambah Akbar, internal perlu terus mengamati persepsi publik terhadap Ical. Langkah itu, kata dia, sejalan dengan pernyataan Ical dalam berbagai pertemuan.

"Kalau ternyata nanti tidak ada perkembangan yang signifikan dari segi elektabilitas, tentu bisa saja pada suatu waktu dicoba untuk dipikirkan langkah-langkah apa yang bisa kita lakukan untuk bisa menaikkan elektabilitas. Atau kalau seandainya kita tidak yakin elektabilitasnya terus naik, bisa saja kita cari solusi dalam penetapan capres," kata Akbar di Jakara, Rabu (27/6/2012).

Namun, Akbar tak menjelaskan secara detail maksud dari skenario lain, apakah dengan mengganti capres atau tidak.

Di tempat terpisah, Ical mengatakan, elektabilitas dirinya terus meningkat. Bahkan, hasil riset Asia Pacific Association of Policial Consultants yang baru diterima hari ini, kata Ical, menyebut dirinya telah berada di urutan teratas dalam tokoh yang mendapat dukungan masyarakat sebagai calon presiden. "Itu dibuat oleh lembaga yang berwibawa," kata Ical.

Sebelumnya, hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate menempatkan Ical di posisi ketiga dengan angka 17,5 persen sebagai capres. Di atas Ical, masih ada dua tokoh dari parpol lain yakni Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (18,3 persen) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (18 persen).

Ical mengklaim tidak ada resistensi terhadap dirinya dari masyarakat di daerah seperti yang diberitakan berbagai media. Bahkan, Ical mengklaim dukungan masyarakat di daerah sangat besar.

"Di mana pun saya berada, di pelosok, di kampung, ekspektasi kepemimpinan Partai Golkar besarnya luar biasa. Kalau di media banyak resistensi terhadap ARB (Aburizal Bakrie), kalau kita lihat respon masyarakat kecil, pemuda, pelajar SMK, mahasiswa, tampaknya resistensi di daerah tidak ada," kata Ical.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Kepada Warga Jakarta, Anies: Rindu Saya, Enggak? Saya Juga Kangen, Pengin Balik ke Sini...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com