JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (1/6/2012), kembali menjadwalkan pemeriksaan terhadap Lindina Wulandari, staf Angelina Sondakh. Lindina dimintai keterangan sebagai saksi untuk Angelina yang menjadi tersangka kasus dugaan suap penganggaran proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta di Kementerian Pendidikan Nasional.
"Diperiksa sebagai saksi bagi AS (Angelina Sondakh)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, di Jakarta, Jumat.
Pemeriksaan Lindina ini merupakan yang kedua. Jumat (11/5/2012) lalu, KPK juga memeriksa Lindina sebagai saksi. Selain Lindina, KPK memeriksa anggota Badan Urusan Rumah Tangga DPR asal Fraksi Partai Demokrat, H Heriyanto, dan mantan petugas keamanan gedung Tower Permai Group, Teguh Kurniawan.
Permai Group merupakan perusahaan milik Muhammad Nazaruddin, terpidana empat tahun sepuluh bulan kasus korupsi wisma atlet. Mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis, saat bersaksi dalam persidangan mengungkapkan, ada aliran dana sebesar Rp 2 miliar dan Rp 3 miliar ke Angelina Sondakh dan I Wayan Koster dari Permai Group.
KPK menetapkan Angelina sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian atau janji terkait pembahasan anggaran proyek di dua kementerian tersebut. KPK menemukan 16 aliran dana ke Angelina yang nilainya mencapai miliaran rupiah.
Lindina diduga memegang rekening yang berkaitan dengan aliran dana ke Angelina tersebut. Nama Lindina juga disebut dalam persidangan kasus suap wisma atlet SEA Games yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, beberapa waktu lalu. Saat itu Angelina Sondakh menjadi saksi untuk terdakwa Muhammad Nazaruddin.
Ketua majelis hakim, Dharmawati Ningsih, mengonfirmasi percakapan BlackBerry Messenger (BBM) antara Angelina dan mantan Direktur Pemasaran PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang, yang juga menjadi terpidana dalam kasus korupsi wisma atlet.
Melalui percakapan BBM itu terungkap kalau Angelina pernah meminta uang ke Rosa saat politikus Partai Demokrat itu berkunjung ke Merapi, Jawa Tengah. Angelina, menurut transkrip BBM, meminta agar Rosa mentransfer uang ke rekening stafnya, Lindina.
"Bu, ini rekening untuk korban Merapi atas nama Lindina Wulandari", demikian petikan BBM Angelina yang dikirim ke Rosa. Angelina pun membenarkan kalau Lindina adalah sekretarisnya. Namun, dia membantah percakapan BBM tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.